dc.description.abstract | Pernikahan dini yang marak terjadi pada wanita Indonesia memiliki beberapa dampak negatif, seperti tingginya risiko kematian ibu, masalah kesehatan reproduksi, meningkatkan kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan meningkatkan angka putus sekolah (BKKBN 2010). Peran pemerintah diperlukan dalam upaya pengendalian dan pengawasan terhadap kasus tersebut melalui perencanaan kebijakan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan memetakan hotspot kasus pernikahan dini wanita di Jawa Barat menggunakan metode statistik pemindaian spasial dengan model peluang Bernoulli dan model peluang Poisson. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data usia perkawinan pertama wanita di 26 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012, bersumber dari BPS. Selain itu, data koordinat bujur dan lintang seluruh kabupaten/kota digunakan sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan ada satu hotspot utama dan enam hotspot sekunder yang signifikan, baik dengan model peluang Bernoulli maupun model peluang Poisson. Hotspot utama berpusat pada titik koordinat 6.81 lintang selatan dan 107.12 bujur timur dengan radius 19.09 km, mencakup Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi. | id |