Pemanfaatan Minyak Biji Krokot Portulaca Oleracea Sebagai Sumber Asam Lemak Esensial Pada Pakan Ikan Mas
View/ Open
Date
2016Author
Hildayanti, Wiwik
Setiawati, Mia
Jusadi, Dedi
Metadata
Show full item recordAbstract
KKP memiliki target produksi perikanan budi daya menjadi dua kali lipat, dari 17,9 juta ton pada tahun 2015 menjadi 31,3 juta ton pada tahun 2019. Namun kendala yang dihadapi untuk mencapai target tersebut adalah harga pakan yang mahal karena bahan baku pakan yang masih impor. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan bahan baku lokal sebagai alternatif untuk menggantikan bahan baku impor. Salah satu bahan yang berpotensi menggantikan minyak ikan sebagai sumber lemak dan asam lemak esensial adalah minyak biji krokot Portulaca oleracea. Minyak biji krokot mengandung asam lemak linoleat (18:2n-6) dan linolenat (18:3n-3) yang merupakan asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh ikan air tawar salah satunya adalah ikan mas Cyprinus carpio. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan minyak biji krokot Portulaca oleracea sebagai sumber asam lemak esensial pada pakan ikan mas. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap, terdiri atas 4 perlakuan sumber asam lemak esensial dan masing-masing perlakuan memakai 3 ulangan. Pakan perlakuan terdiri dari minyak ikan, minyak jagung, dan minyak kelapa (P0), minyak biji krokot dan minyak kelapa (P1), minyak jagung dan minyak kelapa (P2), dan minyak kelapa (P3). Ikan mas dengan bobot 3,11±0,05 g dipelihara dalam akuarium berukuran 50×40×35 cm3 dengan padat tebar 10 ekor/akuarium selama 60 hari. Ikan diberi pakan perlakuan sebanyak 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara at satiation. Penyifonan dilakukan setiap hari dan pergantian air dilakukan setiap 5 hari sekali sebanyak 25% dari volume media pemeliharaan. Parameter yang diuji adalah laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak, tingkat kelangsungan hidup, indeks hepatosomatik, kolesterol, trigliserida, HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), dan komposisi asam lemak tubuh akhir ikan mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak biji krokot (P1) pada pakan ikan mas menghasilkan nilai tertinggi dan memberikan pengaruh yang berbeda (p<0,05) terhadap laju pertumbuhan harian (3,5±0,1%), efisiensi pakan (71,7±4,9%), retensi protein (22,1±1,9%), dan retensi lemak (81,4±4,5%). Namun tingkat kelangsungan hidup, indeks hepatosomatik, kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL tidak menunjukkan adanya perbedaan (p>0,05). Pada komposisi asam lemak tubuh ikan mas perlakuan P1 dihasilkan total asam lemak jenuh sebesar 21,4%, asam lemak tak jenuh tunggal sebesar 36,9%, n-3 sebesar 10,4%, n-6 sebesar 16,1% dan rasio n-3/n-6 sebesar 0,6, sehinnga disimpulkan bahwa minyak biji krokot merupakan sumber asam lemak esensial yang baik untuk pakan ikan mas.
Collections
- MT - Fisheries [3011]