Pengaruh Pemberian Dua Jenis Pestisida Terhadap Perubahan Asam Fenolat Serta Produksi Co2 Dan Ch4 Pada Tanah Gambut
Abstract
Tanah gambut mengandung bahan organik yang tinggi, dimana degradasi
dan dekomposisi dari bahan organik ini akan menghasilkan beberapa senyawa
organik di antaranya berbagai asam fenolat, CO2 dan CH4. Upaya umum petani
dalam memastikan keberhasilan produksi pertanian di tanah gambut
menggunakan pestisida sintetik untuk mengendalikan serangan hama dan
penyakit. Pestisida sintetik yang tanpa sengaja jatuh ke tanah gambut akan
bereaksi dengan bahan organik dan produk degradasinya. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari pengaruh aplikasi pestisida terhadap interaksi dan ikatan asamasam
fenolat pada tanah gambut serta menganalisis kadar emisi CO2 dan CH4.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Maret 2015 di
Laboratorium Bioteknologi Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Analitik,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong. Sampel berasal
dari lahan gambut yang telah disawahkan yang terletak di Desa Kanamit Jaya,
Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Penelitian ini menggunakan 2 jenis pestisida yaitu herbisida paraquat
diklorida dan insektisida BPMC. Dosis pestisida yang digunakan mengacu pada
dosis formulasi anjuran pemakaian, yaitu 4 liter ha-1 untuk paraquat dan 1 liter
ha-1 untuk BPMC. Perlakuan menggunakan 3 dosis bahan aktif (setengah, satu
dan dua kali dosis anjuran): 1104 μg kg-1, 2208 μg kg-1, 4416 μg kg-1 untuk
paraquat dan 485 μg kg-1, 970 μg kg-1, 1940 μg kg-1 untuk BPMC dengan satu
kontrol. Setelah diinkubasi 1, 7, 14 dan 28 hari dilakukan analisis yang meliputi
asam fenolat, residu pestisida, gugus fungsional, CO2 dan CH4.
Hasil penelitian ini menunjukan pemberian pestisida menurunkan jumlah
asam-asam fenolat di dalam tanah gambut. Penggunaan bahan aktif paraquat dan
BPMC memperlihatkan pola yang sama terhadap perubahan konsentrasi asam
fenolat dalam tanah. Dosis bahan aktif BPMC 242.5 μg menunjukkan penurunan
residu pestisida lebih tinggi dibandingkan dosis yang lainnya yaitu sebesar 95%.
Secara umum penggunaan bahan aktif paraquat pada semua dosis menunjukkan
penurunan residu pestisida 100%. Pemeriksaan gugus fungsional dengan FTIR
tidak mendeteksi adanya jenis gugus fungsional baru pada semua dosis bahan
aktif dan pada semua jenis bahan aktif. Namun perubahan intensitas puncak
serapan dapat merupakan indikasi bahwa terjadi perubahan komposisi senyawa
kimia dalam tanah gambut selama periode inkubasi. Penambahan perlakuan
pestisida tidak meningkatkan emisi CO2 dan CH4.
Collections
- MT - Agriculture [3772]