Aktivitas Antiobesitas Ekstrak Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Obesitas Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak Pada Tikus
Abstract
Obesitas merupakan permasalahan yang mendapat perhatian serius di dunia
kesehatan saat ini, karena kondisi obesitas dapat menjadi faktor pencetus penyakitpenyakit
lain yang dapat membahayakan jiwa, seperti penyakit jantung, diabetes
mellitus tipe 2, stroke dan kanker. Angka kejadian obesitas menunjukkan
peningkatan di sebagian besar wilayah Indonesia dan di dunia.
Beberapa studi yang meneliti tentang efek antiobesitas dari tanaman-tanaman
obat menunjukkan bahwa tanaman-tanaman tersebut sebagian besar mengandung
flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin. Sirih merah (Piper crocatum) merupakan
salah satu tanaman tradisional Indonesia yang telah banyak diteliti dan
dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Ekstrak air daun sirih merah mengandung
flavonoid, tanin, dan alkaloid.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sirih merah memiliki
khasiat yang berkaitan dengan penyakit-penyakit degeneratif, seperti efek
antioksidan, antihiperglikemik, mencegah kenaikan kadar lipid darah, serta
berpotensi sebagai antikanker. Ekstrak sirih merah hingga dosis 2 g/kg bobot badan
tidak bersifat toksik secara in vivo. Berdasarkan efek tersebut, ekstrak sirih merah
diduga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kondisi obesitas dan kejadian
sindrom metabolik.
Obat-obatan yang digunakan secara klinis untuk terapi DM tipe 2 (seperti
metformin dan glitazon), mampu menurunkan kadar gula dalam darah melalui
mekanisme aktivasi enzim AMP-activated protein kinase (AMPK). Mekanisme ini
tidak tergantung pada jalur sinyal insulin, sehingga menjadikan AMPK sebagai
target terapi yang menjanjikan pada pengobatan DM dan obesitas. Aktivasi enzim
AMPK yang terfosforilasi akan menyebabkan inhibisi terhadap enzim acetyl co-A
carboxylase (ACC), enzim pertama yang berperan dalam biosintesis asam lemak.
Aktivasi AMPK secara tidak langsung juga mengakibatkan inhibisi enzim fatty acid
synthase (FAS) yang berperan dalam lipogenesis.
Penelitian ini ingin melihat apakah ekstrak sirih merah memiliki efek
antiobesitas melalui penurunan bobot badan dan kadar lipid hati, serta pengaruh
aktivitas enzim yang berperan dalam metabolisme lipid melalui aktivasi AMPactivated
protein kinase (AMPK), serta inhibisi acetyl-CoA carboxylase (ACC) dan
fatty acid synthase (FAS) pada hati tikus obes. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang mekanisme biomolekular efek
antiobesitas tanaman sirih merah, serta pemanfaatannya dapat diaplikasikan oleh
masyarakat sebagai tanaman obat tradisional yang mampu menurunkan bobot
badan.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi
menjadi empat kelompok (n = 6), yaitu kelompok normal (N), kontrol obesitas
(KO), ekstrak sirih merah dosis 1260 mg/kgBB (SMA), dan ekstrak sirih merah
dosis 1890 mg/kgBB (SMB). Bobot badan tikus dipantau dan dianalisis
perubahannya setiap minggu. Pengukuran kadar lemak hati dilakukan dengan
menggunakan kit spektrofotometri dari BiovisionTM, dan kadar enzim metabolik
hati (pAMPK, ACC, FAS) menggunakan ELISA kit dari CusabioTM.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok tikus yang diberi ekstrak sirih
merah dosis 1260 mg/kgBB merupakan satu-satunya kelompok yang menghasilkan
penurunan bobot badan yaitu -4,52%, dengan kadar trigliserida, asam lemak dan
ACC paling rendah yaitu 47,69 mg/g, 3,78 mg/g dan 9,13 ng/g jaringan hati, walau
tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok yang lain, serta kadar FAS paling
rendah yaitu 360,68 ng/g yang berbeda nyata secara statistik (p < 0,05). Kadar
pAMPK pada kelompok perlakuan tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak sirih merah tidak mampu mengaktivasi enzim
AMPK, tetapi mampu menghambat kadar ACC dan FAS di jaringan hati.