Evaluasi Produksi Dan Kualitas Hasil Buncis (Phaseolus Vulgaris) Pada Dua Sistem Tanam Di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Abstract
Kebutuhan terhadap buncis semakin meningkat. Konsumsi buncis tidak
diikuti dengan peningkatan produktivitas buncis. Buncis biasa ditanam oleh petani
dengan dua sistem tanam yang berbeda yaitu: sitem monokultur dan tumpangsari,
sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui sitem budidaya mana yang lebih
baik produktivitasnya. Percobaan berlangsung dari pada bulan Maret-Mei 2015.
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor dan 20 ulangan.
Faktor tersebut adalah sistem tanam. Sistem yang digunakan adalah sistem
tumpangsari dan monokultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam
tumpangsari berpengaruh nyata terhadap produktivitas tanaman buncis. Perlakuan
tumpangsari menghasilkan buncis berdiameter lebih besar dan padatan terlarut
total yang lebih tinggi, buncis yang ditanam monokultur menunjukkan pajang
polong, bobot polong yang lebih besar dan nilai brix yang lebih tinggi.