Show simple item record

dc.contributor.advisorArdie, Sintho Wahyuning
dc.contributor.advisorKhumaida, Nurul
dc.contributor.authorAdillah, Aulia
dc.date.accessioned2016-03-18T02:58:20Z
dc.date.available2016-03-18T02:58:20Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79559
dc.description.abstractLaju konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang tinggi mendesak pengembangan lahan pertanian ke lahan marginal, termasuk lahan salin. Hotong (Setaria italica (L.) Beauv.) merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dapat dibudidayakan di lahan salin karena memiliki toleransi terhadap cekaman salinitas yang lebih baik dibandingkan tanaman serealia lainnya. Beberapa aksesi hotong dilaporkan memiliki toleransi yang berbeda terhadap salinitas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan dan produksi beberapa aksesi hotong pada cekaman salinitas. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan (240 m dpl) pada Februari – Agustus 2015. Penelitian ini terdiri atas 2 percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk menentukan konsentrasi NaCl untuk perlakuan cekaman salinitas dan percobaan kedua bertujuan untuk mempelajari respon pertumbuhan dan produksi empat aksesi hotong pada cekaman salinitas. Percobaan 1 disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah empat aksesi hotong, yaitu ICERI 3, ICERI 5, ICERI 6 dan ICERI 10. Faktor kedua adalah cekaman salinitas menggunakan NaCl yang terdiri atas 4 taraf: 0 mM, 75 mM, 100 mM dan 150 mM. Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa cekaman salinitas pada taraf ≥ 100 mM NaCl menyebabkan seluruh aksesi mati. Percobaan 2 disusun berdasarkan RKLT dua faktor dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah empat aksesi hotong, yaitu ICERI 3, ICERI 5, ICERI 6 dan ICERI 10. Faktor kedua adalah cekaman salinitas menggunakan NaCl yang terdiri atas 2 taraf: 0 mM dan 75 mM setara dengan EC sebesar 2.2±0.6 dS.m-1 dan 7.8±1.6 dS.m-1. Aplikasi cekaman salinitas dilakukan dengan menyiramkan 750 mL larutan hara dengan NaCl - larutan hara – air secara berselang untuk mempertahankan electrical conductivity (EC) media sesuai taraf yang diinginkan. Hasil percobaan 2 menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi hotong beragam antar aksesi. Aksesi ICERI 3 dan ICERI 10 memiliki habitus tanaman yang lebih besar dibandingkan ICERI 5 dan ICERI 6. Umur berbunga ICERI 3 paling lama dibandingkan aksesi ICERI 5, ICERI 6 dan ICERI 10. Aksesi ICERI 5 dan ICERI 6 menghasilkan bobot malai utama yang lebih tinggi dibandingkan ICERI 10. Salinitas secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi hotong pada seluruh variabel yang diamati kecuali jumlah anakan, jumlah malai per tanaman dan bobot 100 butir biji. Berdasarkan hambatan pertumbuhan dan indeks toleransi cekaman pada cekaman salinitas, ICERI 6 memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan aksesi ICERI 5 dan ICERI 10. Cekaman salinitas 75 mM NaCl menyebabkan penurunan bobot basah dan kering tajuk dan akar >50% pada seluruh aksesi yang diuji.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcFoxiltail milletid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePertumbuhan Dan Produksi Beberapa Aksesi Hotong (Setaria Italica (L.) Beauv.) Pada Cekaman Salinitasid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddiversifikasi panganid
dc.subject.keywordhotongid
dc.subject.keywordindeks toleransi cekamanid
dc.subject.keywordkonsentrasi NaClid
dc.subject.keywordlahan marginalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record