dc.description.abstract | Kebutuhan gandum di Indonesia hampir seluruhnya dipenuhi melalui impor. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan tanaman gandum di Indonesia dengan program pemuliaan. Pengembangan tanaman gandum di Indonesia memerlukan sumber genetik dari luar sebab gandum bukan tanaman asli Indonesia. Penambahan sumber genetik gandum di Indonesia dilakukan dengan mendatangkan benih introduksi dari CIMMYT (Centro Internacional de Mejoramiento de Maíz y Trigo). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi adaptasi galur-galur tanaman gandum (Triticum aestivum L.) introduksi dari CIMMYT di lingkungan tropika basah. Penanaman dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Hias, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Data rata-rata curah hujan dan suhu selama penelitian adalah 283.30 mm dan 20.94 °C per bulan dengan ketinggian tempat 1 130 m dpl. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2015. Penelitian menggunakan rancangan augmented dengan 30 galur uji dan empat varietas pembanding yaitu Guri 1, Nias, Rabe, dan Basribay yang diulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur gandum introduksi dari CIMMYT adaptif di dataran tinggi tropika basah. Galur introduksi selanjutnya diseleksi menjadi 15 dari 27 galur terbaik berdasarkan daya hasil. Galur-galur terbaik tersebut adalah G.19, G.54, G.36, G.24, G.68, G.21, G.25, G.12, G.27, G.70, G.39, G.28, G.22, G.103, dan G.34. | id |