Perbandingan Aktivitas Antioksidasi Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) asal Ciampea dan Cikabayan Bogor.
View/ Open
Date
2015Author
Budiarti, Lidya Agustina
Nurcholis, Waras
Purwakusumah, Edy Djauhari
Metadata
Show full item recordAbstract
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) secara kimia mengandung flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen utamanya adalah andrografolida, yang juga merupakan zat aktif utama dari tanaman ini. Salah satu efek farmakologi sambiloto adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini membandingkan dan menganalisis pengaruh kadar andrografolida yang terkandung dalam sambiloto dan kadar senyawa lain yaitu flavonoid dan fenolik terhadap aktivitas antioksidan pada sambiloto asal Ciampea dan Cikabayan Bogor. Kadar andrografolida ekstrak metanol sambiloto asal kebun Cikabayan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak lainnya yaitu sebesar 108,4 mg/g. Ekstrak etanol sambiloto asal Ciampea juga memiliki kadar andrografolida yang cukup tinggi yaitu sebesar 101,31 mg/g. Berdasarkan hasil uji korelasi antara kadar andrografolida dengan kadar flavonoid berhubungan positif sangat signifikan. Ekstrak metanol dari sampel asal Ciampea memiliki IC50 lebih rendah daripada ekstrak lainnya yaitu sebesar 69,93 ppm. Berdasarkan hasil uji korelasi antara kadar IC50 dengan kadar total fenolik berhubungan negatif sangat signifikan, yang artinya bahwa semakin rendah kadar IC50 maka semakin tinggi kadar total fenolik, sehingga aktivitas antioksidan semakin tinggi.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]