Show simple item record

dc.contributor.advisorYusfiandayani, Roza
dc.contributor.advisorZulkarnain
dc.contributor.advisorPuspito, Gondo
dc.contributor.authorMiswar, Edy
dc.date.accessioned2016-03-15T03:33:55Z
dc.date.available2016-03-15T03:33:55Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79237
dc.description.abstractUdang karang atau lobster merupakan komoditi laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bubu merupakan jenis alat tangkap yang bersifat pasif. Nelayan tradisional banyak menggunakan bubu lipat ini untuk menangkap kepiting bakau dan rajungan, sedangkan untuk menangkap lobster bubu lipat ini masih jarang digunakan. Keuntungan dari penggunaan bubu adalah cara pembuatan dan pengoperasiannya mudah, dapat dioperasikan di tempat dimana alat tangkap lain tidak dapat dioperasikan, hasil tangkapan masih dalam keadaan hidup dan biaya operasinya lebih murah. Kelemahannya yaitu jumlah tangkapannya relatif sedikit dan terdapat beberapa kelemahan pada konstruksinya.Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konstruksi bubu lipat yang memberikan jumlah tangkapan lobster terbanyak dan membuktikan bahwa tutupan dapat meningkatkan jumlah tangkapan lobster. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan metode deskriptif komparatif dan eksperimental pada bulan November 2014-Maret 2015. Satu bubu lipat nelayan atau bubu lipat standar (BLS) dan dua konstruksi bubu yang dimodifikasi dibandingkan. Bubu modifikasi terdiri atas bubu lipat modifikasi 1 (BM-1) dan bubu lipat modifikasi 2 (BM-2). Ketiga bubu berbentuk balok dengan dimensi 50 × 33 × 18 (p × l × t) (cm). Celah masuk BS berbentuk celah sempit, sedangkan BM-1 dan BM-2 adalah 4 persegi panjang dengan ukuran 33 × 6 (p × t) (cm) yang dilengkapi dengan deretan jeruji besi. Dalam penelitian ini, ketiga bubu dan 20 lobster dimasukkan ke dalam tangki air. Bubu diangkat setelah direndam selama 30 menit. Aktivitas lobster diamati dan jumlah lobster yang terperangkap dihitung. Ujicoba penangkapan lobster dilakukan sebanyak 20 ulangan. Hasil ujicoba perangkap dengan menggunakan tiga model bubu yang berbeda adalah BM-2 menangkap 470 individu, atau lebih banyak dibandingkan dengan BM-1 (221 individu), dan BLS (109 individu). Hasil perhitungan dengan uji statistik ternyata juga membuktikan bahwa jumlah tangkapan setiap perangkap berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai Fhit= 284,172 > Ftab= 3,07. Hasil ujicoba penggunaan tutupan berwarna merah menunjukkan bahwa bubu lipat dengan tutupan (BLT) memperoleh hasil tangkapan sebanyak 227 individu, atau lebih banyak dibandingkan dengan bubu lipat tanpa tutupan (BLTT) (123 individu). Hasil uji statistik juga membuktikan bahwa jumlah tangkapan setiap perangkap berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai Fhit= 50,982 > Ftab= 3,96. .id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcLobsterid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleModifikasi Bubu Lipat Untuk Pemanfaatan Lobsterid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbubu lipatid
dc.subject.keywordlobsterid
dc.subject.keywordmodifikasiid
dc.subject.keywordtutupanid
dc.subject.keywordlintasanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record