Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnaningsih, Ninuk
dc.contributor.advisorSatria, Arif
dc.contributor.authorRiana
dc.date.accessioned2016-03-10T02:57:22Z
dc.date.available2016-03-10T02:57:22Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79146
dc.description.abstractSalah satu permasalahan pertanian saat ini adalah keterbatasan akses sehingga petani tidak mudah untuk bertemu langsung dengan penyuluh, hal ini disebabkan karena jarak tempuh ke desa atau infrastruktur yang tidak memadai. Penyuluh swadaya sebagai alternatif solusi yang paling sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh (UU Nomor 16 Tahun 2006). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan penyuluh swadaya dalam mendukung intensifikasi kakao dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi persepsi petani terhadap peranan penyuluh swadaya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif dan paradigma kuantitatif yang dilakukan di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proporsional purposive sampling sebanyak 96 orang. Peranan penyuluh swadaya diukur melalui aspek agribisnis yang meliputi proses budidaya, proses panen dan pascapanen serta proses pemasaran. Secara keseluruhan peranan penyuluh swadaya dalam mendukung intensifikasi kakao di Kabupaten Sigi berada pada kategori cukup. Hal ini dikarenakan penyuluh swadaya hanya berperan pada proses budidaya saja diantaranya adalah pemberian informasi pada proses penyortiran, pembelahan buah, pembenihan, pemupukan, pengendalian penyakit dan hama. Namun, di sisi lain penyuluh swadaya sudah cukup berperan pula pada kompetensi umum yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan dikeluarkannya surat keputusan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang penyuluhan pertanian. Kemudian, dari hasil uji menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) diketahui bahwa faktor yang memengaruhi persepsi petani terhadap peranan penyuluh swadaya adalah faktor dukungan lingkungan dengan indikatornya responsivitas penyuluh swadaya dan terakhir petani bertemu penyuluh swadaya dan karakteristik individu dengan indikatornya pengetahuan petani terhadap peranan penyuluh swadaya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcInstruktionalid
dc.subject.ddcSulawesi Tengahid
dc.titlePeranan Penyuluh Swadaya Dalam Mendukung Intensifikasi Kakao Di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkakaoid
dc.subject.keywordPartial Least Square (PLS)id
dc.subject.keywordpenyuluh swadayaid
dc.subject.keywordperananid
dc.subject.keywordpersepsi petaniid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record