Identifikasi Dan Karakterisasi Rizobakteri Penghasil Giberelin Yang Diisolasi Dari Tanah Hutan Di Banten.
View/ Open
Date
2015Author
Susilo, Hadi
Mubarik, Nisa Rachmania
Triadiati
Metadata
Show full item recordAbstract
Giberelin adalah zat pengatur tumbuh yang memacu pemanjangan sel, perkecambahan biji, inisiasi pembungaan, dan pemasakan buah. Rizobakteri menghasilkan giberelin yang berperan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Tanah hutan merupakan salah satu sumber keragaman rizobakteri. Pandeglang memiliki sumber daya alam yang belum banyak dieksplorasi terutama rizobakteri tanah yang menghasilkan giberelin, salah satunya ialah kawasan Hutan Penelitian Carita Pandeglang Banten. Tujuan penelitian ini untuk: (1) mengisolasi rizobakteri penghasil giberelin asal tanah rizosfer sekitar pohon keruing (Dipterocarpus sp.) dari Hutan Penelitian Carita Pandeglang Banten, (2) menganalisis pengaruh suhu, pH dan kondisi pencahayaan terhadap pertubuhan sel rizobakteri terpilih dalam memproduksi giberelin, dan (3) mengidentifikasi isolat terpilih berdasarkan identifikasi molekuler. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode Composite sampling. Rizobakteri penghasil giberelin diisolasi mengggunakan media seleksi: Tripticase Soy Agar (TSA), King’s B, Nitrogen Free-Base (NFB), dan Lactose Glucose Induce (LGI). Analisis kandungan giberelin diukur menggunakan metode Unyayar et al.. Pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan sel dan produksi giberelin diukur secara bertahap berdasarkan pengaruh: suhu, pH, dan kondisi cahaya. Delapan isolat rizobakteri menghasilkan giberelin. Isolat rizobakteri BC2 menghasilkan giberelin tertinggi yaitu: 0.756 mg mL-1. Isolat rizobakteri BC2 dipilih untuk diidentifikasi berdasarkan karakter fisiologi dan molekuler. Isolat rizobakteri BC2 dikarakterisasi berdasarkan pengaruh media pertumbuhan sel terhadap perlakuan suhu, pH, dan kondisi cahaya. Uji fisiologi menunjukkan bahwa isolat sel rizobakteri BC2 negatif pada produksi indol, urease positif, dan karbohidrat oksidatif. Analisis pohon filogenetik menunjukkan bahwa isolat sel rizobakteri BC2 sebagai Stenotrophomonas maltophilia dengan tingkat kesamaan 98 %. Pertumbuhan sel dan produksi giberelin isolat rizobakteri BC2 optimum pada suhu 30 °C, pH 7, dan kondisi cahaya gelap. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan isolat rizobakteri penghasil giberelin unggul yang dapat dimanfaatkan untuk aplikasi praktis sebagai pupuk hayati.