Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela Mariana
dc.contributor.authorSumiati, Tuti
dc.date.accessioned2016-03-08T01:56:42Z
dc.date.available2016-03-08T01:56:42Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79054
dc.description.abstractKo-infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dan Streptococcus agalactiae rentan terjadi pada budidaya nila, sehingga pencegahan menggunakan vaksin koktail yang mengandung kedua bakterin tersebut merupakan langkah yang tepat untuk pengendaliannya. Vaksinasi ikan bertujuan untuk menginduksi respons imun spesifik yang ditunjukkan oleh peningkatan produksi antibodi pada ikan yang divaksinasi. Evaluasi vaksin yang berhubungan dengan kekebalan protektif akan menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk pengujian. Metode konvensional seperti aglutinasi serum hanya dapat dilakukan ketika tingkat antibodi yang dihasilkan relatif tinggi. Untuk mendeteksi respons antibodi dengan konsentrasi yang kurang atau sangat kecil, metode yang lebih sensitif akan lebih membantu memberikan hasil yang optimal. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengembangan metode ELISA untuk mendeteksi respons imun spesifik dan menganalisis durasi proteksi vaksin koktail untuk pencegahan penyakit motile aeromonads septicemia (MAS) dan streptococcosis pada ikan nila (O. niloticus). Penelitian tahap pertama dilakukan untuk pengembangan metode ELISA melalui penentuan konsentrasi optimum antigen kemudian menganalisis respons imun spesifik (antibodi) ikan nila yang divaksinasi dengan menggunakan konsentrasi optimum antigen yang diperoleh. Berdasarkan penghitungan kepadatan sel dan konsentrasi protein antigen diperoleh hasil A. hydrophila lebih tinggi sebesar 1,84 x 1011 CFU/mL dan 3.54 mg/mL dibandingkan dengan S. agalactiae 0,74 x 109 CFU/mL dan 0.05 mg/mL. Konsentrasi optimum antigen A. hydrophila dan S. agalactiae untuk penentuan antibodi ikan nila menggunakan indirect - ELISA masing-masing sama yaitu sebesar 10 μg/mL. Konsentrasi tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap A. hydrophila dan S. agalactiae pada ikan nila yang divaksinasi. Penelitian tahap kedua dilakukan untuk menganalisis durasi imunitas protektif terhadap A. hydrophila dan S. agalactiae pada ikan nila (O. niloticus) yang divaksin dan korelasinya terhadap tingkat mortalitas setelah uji tantang. Uji tantang dilakukan untuk tiga periode, yaitu pada hari ke-22, 50 dan 78 pascavaksinasi ikan dengan infeksi tunggal A. hydrophila 108 CFU/mL, S. agalactiae 104 CFU/mL dan ko-infeksi dari kedua jenis bakteri tersebut. Tingkat mortalitas ikan yang divaksinasi setelah uji tantang berbeda nyata dengan kontrol (P<0,05) dengan persentase mortalitas paling rendah diperoleh setelah uji tantang hari ke-50. Mortalitas yang diperoleh adalah 10%, 20% dan 20% masing-masing diuji tantang dengan A. hydrophila, S. agalactiae dan ko-infeksi, sedangkan mortalitas kontrol diperoleh 83,3%, 73,3%, dan 83,3%. Konsentrasi antibodi spesifik pada ikan yang divaksin lebih tinggi dibandingkan kontrol, dan terdapat korelasi antara antibodi yang dihasilkan dengan tingkat mortalitas ikan setelah diuji tantang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcTile Tilapiaid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleDurasi Proteksi Vaksin Koktail Untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeromonads Septicemia Dan Streptococcosis Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordvaksinid
dc.subject.keywordAeromonas hydrophilaid
dc.subject.keywordStreptococcus agalactiaeid
dc.subject.keywordantibodiid
dc.subject.keywordindirect-ELISAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record