Show simple item record

dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.authorTamamdusturi, Rifqi
dc.date.accessioned2016-03-08T01:50:00Z
dc.date.available2016-03-08T01:50:00Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79036
dc.description.abstractSalah satu penyakit pada budidaya ikan patin adalah motile aeromonad septicaemia (MAS) yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit bakterial ini paling umum menyerang ikan-ikan di perairan tawar baik pada ikan budidaya maupun liar di seluruh dunia. Penggunaan antibiotik dalam kegiatan budidaya sudah dibatasi, karena penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan resistensi bakteri patogen, menjadi residu dalam lingkungan dan organisme budidaya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit adalah dengan aplikasi probiotik, prebiotik dan sinbiotik untuk meningkatkan sistem imun inang. Aplikasi probiotik dan prebiotik secara tunggal dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan sistem imun inang, akan tetapi, gabungan probiotik dan prebiotik (sinbiotik) memberikan hasil yang lebih baik dalam menstimulasi pertumbuhan organisme akuatik dan sistem imun dibandingkan secara terpisah. Efektivitas aplikasi probiotik sangat bergantung pada viabilitas sel probiotik selama penyimpanan hingga mencapai target dan bekerja pada saluran pencernaan inang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam mempertahankan viabilitas bakteri probiotik yaitu dengan teknik mikroenkapsulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian mikrokapsul probiotik Bacillus NP5, prebiotik (MOS) serta gabungan keduanya untuk pencegahan infeksi A. hydrophila pada ikan patin. Probiotik yang digunakan pada penelitian ini adalah Bacillus sp. NP5 RfR yang dienkapsulasi dengan metode spray drying. Prebiotik yang digunakan adalah MOS dan sinbiotik merupakan gabungan dari probiotik dan prebiotik. Pada uji in vivo ikan patin diberi mikrokapsul probiotik, prebiotik dan sinbiotik selama 30 hari dengan pakan komersial kadar protein 31% secara at satiation. Percobaan meliputi K-, K+ (probiotik 0%, Prebiotik 0% dan sinbiotik 0%), Pro (mikrokapsul probiotik 1%), Pre (prebiotik MOS 0,2%) dan Sin (mikrokapsul probiotik 1% + prebiotik MOS 0,2%). Pada hari ke 32, dilanjutkan dengan pengujian resistensi ikan patin terhadap infeksi A. hydrophila melalui injeksi intramuskular dan pengamatan dilakukan selama 9 hari. Parameter yang diamati meliputi total bakteri di usus (total bakteri dan Bacillus sp. NP5 RfR), performa pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan), kelangsungan hidup dan respons imun (kadar hemoglobin, hematokrit, total eritrosit, total leukosit, aktivitas fagosit dan ledakan respiratori) serta total A. hydrophila di organ target inang. Berdasarkan hasil penghitungan total bakteri dan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR di usus, nilai tertinggi terdapat pada perlakuan sinbiotik (9,27±0,13 log CFU g-1; 7,26±0,04 log CFU g-1). Selain itu, perlakuan sinbiotik menunjukkan performa pertumbuhan terbaik dengan laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 2,51±0,16% dan rasio konversi pakan terbaik 1,34±0,13. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap respons imun, menunjukkan adanya peningkatan nilai respons imun pada perlakuan probiotik, prebiotik dan sinbiotik. Tingkat kelangsungan hidup ikan patin selama pemeliharaan sebelum uji tantang, baik pada perlakuan pakan yang ditambah probiotik, prebiotik dan sinbiotik maupun kontrol menunjukkan hasil yang sama yaitu 100±0,00%. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi pascauji tantang dengan A. hydrophila terdapat pada perlakuan sinbiotik (76,66±0,58%) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan perlakuan kontrol positif dan probiotik, namun tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan prebiotik. Sebelum uji tantang kadar hematokrit, hemoglobin dan total eritrosit tertinggi terdapat pada perlakuan sinbiotik. Pada hari ke-34 dan 37 (pascauji tantang), terjadi penurunan kadar hematokrit, hemoglobin dan total eritrosit, kemudian meningkat kembali pada hari ke-41 (pascauji tantang). Pengamatan total leukosit, aktivitas fagositik dan ledakan respiratori pada semua perlakuan sebelum uji tantang tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Pada hari ke-34 dan 37 terjadi peningkatan total leukosit, aktivitas fagositik dan ledakan respiratori dan menurun kembali pada hari ke-41. Total bakteri A. hydrophila terendah terdapat pada ginjal ikan patin yang diberi perlakuan sinbiotik. Mikrokapsul probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik mannanoligosakarida dan gabungannya pada ikan patin secara signifikan dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan, respons imun dan resistensi ikan patin yang diinfeksi A. hydrophila.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePemberian Mikrokapsul Probiotik Bacillus Sp. Np5 Dan Prebiotik Mannanoligosakarida Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Patin (Pangasianodon Hypophthalmus).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordA. hydrophilaid
dc.subject.keywordikan patinid
dc.subject.keywordprobiotikid
dc.subject.keywordprebiotikid
dc.subject.keywordsinbiotikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record