Show simple item record

dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.advisorWardiatno, Yusli
dc.contributor.authorDewi, Nina Nurmalia
dc.date.accessioned2016-03-04T07:21:14Z
dc.date.available2016-03-04T07:21:14Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78996
dc.description.abstractKabupaten Tangerang memiliki wilayah pesisir yang cukup potensial, dikarenakan masih cukup tingginya sumber daya pesisir yang ditemukan. Sumber daya tersebut mencakup ikan, cephalopoda, kepiting dan rajungan, bentos, zooplankton, dan fitoplankton. Semua biota tersebut saling berkaitan dalam bentuk interaksi trofik. Pendekatan model ecopath menjadi salah satu tools yang digunakan untuk melihat interaksi trofik melalui pendekatan ekosistem. Model ini didasarkan pada prinsip keseimbangan biomassa yang mengasumsikan bahwa terdapat suatu keseimbangan antara produksi dan mortalitas dalam suatu ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi trofik di perairan pesisir Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten melalui model pendekatan keseimbangan massa model ecopath. Penelitian dilakukan di perairan pesisir Kabupaten Tangerang. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diambil pada bulan April, Mei, dan Juni 2013 untuk biomassa ikan, udang, cephalopoda, kepiting dan rajungan, November 2014 untuk analisis saluran pencernaan, pengukuran tinggi dan luas sirip kaudal, dan Maret 2015 untuk pengukuran produktivitas primer untuk parameter dasar ecopath. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan biota-biota yang ada di ekosistem pesisir Kabupaten Tangerang, mengumpulkan data produksi hasil tangkapan per luasan area, dan mengumpulkan parameter dasar ecopath dari setiap grup biota diantaranya biomassa, produksi/biomassa, konsumsi/biomassa, dan data komposisi makanan. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software Ecopath with Ecosim versi 6.4. Hasil didapatkan bahwa ekosistem pesisir Tangerang terdiri dari 42 functional grup. Berdasarkan nilai tingkat trofik, 42 functional grup dikelompokkan lagi menjadi 4 kelompok tingkat trofik. Sebanyak 2 grup memiliki tingkat trofik 1 yaitu detritus dan fitoplankton, 19 grup memiliki tingkat trofik 2≤TL<3, 20 grup berada pada tingkat trofik 3≤TL<4, dan 1 grup berada pada tingkatan trofik ≥4. Nilai EE berkisar antara 0-1. Biota dengan tingkat tropik 2≤TL<3 dan 3≤TL<4 memiliki kisaran EE 0-0,9719 dan 0-0,7520 berturut-turut. Predator puncak dan fitoplankton memiliki nilai efisiensi ekotrofik yang rendah yaitu 0,0000 dan 0,0015 berturut-turut. Rata-rata tingkat trofik hasil tangkapan di ekosistem pesisir kabupaten Tangerang adalah 2,778. Berdasarkan beberapa atribut Odum (1969), ekosistem pesisir Tangerang sudah tidak dalam keadaan matang dikarenakan mengalami kerusakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPhysical oceanographyid
dc.subject.ddcCoastal areaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcTanggerang-Jawa Baratid
dc.titleModel Trofik Ekosistem Pesisir Kabupaten Tangerang Melalui Pendekatan Keseimbangan Massa Model Ecopath.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordecopathid
dc.subject.keywordfase pematanganid
dc.subject.keywordinteraksi trofikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record