Tingkat Kompetensi Agribisnis Petani Sayuran Berlahan Sempit Di Kota Banda Aceh Dan Kabupaten Aceh Besar.
Abstract
Petani merupakan manajer dalam usahataninya. Petani dituntut memiliki kompetensi untuk mengambil keputusan dalam perencanaan usaha dan manajemen usaha secara keseluruhan. Kompetensi agribisnis petani merupakan kemampuan petani dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam berusahatani sayuran pada lahan sempit. Kemampuan tersebut meliputi: perencanaan usahatani, pendayagunaan faktor produksi, penerapan budidaya sayuran, pemasaran hasil usahatani, dan kemitraan usahatani. Kompetensi petani sayuran berlahan sempit berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung kepada faktor-faktor internal dan eksternal yang dimilikinya. Faktor-faktor internal dan eksternal petani yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1) ciri-ciri sosio-demografi petani meliputi: umur, tingkat pendidikan formal, lama pendidikan non formal, lama berusahatani , dan luas lahan usahatani, 2) motivasi berusahatani sayuran meliputi: motif intrinsik dan motif ekstrinsik, dan 3) interaksi dan komunikasi petani meliputi: interaksi dan komunikasi dengan penyuluh, interaksi dan komunikasi antar petani, keterlibatan dalam kelompoktani, interaksi dan komunikasi dengan pedagang, mahasiswa dan LSM. Mempertimbangkan adanya persoalan dalam kemampuan petani mengelola agribisnis usahatani sayuran lahan sempit di Aceh, maka penelitian ini bertujuan: 1) untuk menganalisis tingkat kompetensi agribisnis petani sayuran berlahan sempit, dan 2) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi agribisnis petani sayuran berlahan sempit. Penelitian ini dilakukan terhadap petani sayuran di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Pengumpulan data dilakukan terhadap 77 responden dengan menggunakan teknik survei, pada bulan April 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.. Analisis deskriptif dan uji korelasi Pearson (Pearson correlation) digunakan untuk menganalis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (51.9 persen) petani sayuran berlahan sempit memiliki kompetensi agribisnis tergolong sedang, 41.6 persen tergolong tinggi, dan sisanya 6.5 persen petani tergolong rendah. Tingkat kompetensi agribisnis petani sayuran lahan sempit termasuk kategori sedang cenderung ke tinggi. Petani sayuran memiliki tingkat kompetensi cenderung ke tinggi dalam bidang: merencanakan usahatani, pendayagunaan faktor produksi, dan penerapan budidaya sayuran, sedangkan bidang pemasaran dan kemitraan usahatani masih kurang dikuasai petani. Kompetensi agribisnis petani sayuran berhubungan positif dan sangat nyata dengan umur, tingkat pendidikan formal, lama pendidikan non formal, lama berusahatani sayuran, motif intrinsik dan motif ekstrinsik, interaksi dan komunikasi penyuluh, interaksi dan komunikasi antar petani, keterlibatan dalam kelompok tani, interaksi dan komunikasi dengan pedagang, mahasiswa dan LSM.
Collections
- MT - Human Ecology [2197]