Show simple item record

dc.contributor.advisorMuljono, Pudji
dc.contributor.advisorWahyuni, Ekawati Sri
dc.contributor.authorMuis, Abdul
dc.date.accessioned2016-03-03T03:56:58Z
dc.date.available2016-03-03T03:56:58Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78928
dc.description.abstractPTNNT telah menerapkan dan melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari operasi perusahaan, meletakkan visi; “menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial”. Menempatkan aspek tanggung jawab sosial sebagai bagian penting dalam kinerja perusahaan, diwujudkan dengan membangun hubungan kemitraan yang sejajar, berdasarkan atas kepercayaan yang mengedepankan nilai-nilai profesional, serta nilai tambah bagi masyarakat sekitar tambang. Dalam mendukung dan mewujudkan visi tanggung jawab sosial, PTNNT telah merumuskan Rencana Strategis (Renstra) pertama kali pada tahun 2004, dipergunakan sebagai instrumen dan acuan dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat setiap lima tahunan, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, supaya program yang dilaksanakan relevan dengan kebutuhan dan sasaran yang akan dicapai. PTNNT mengalokasikan anggaran setiap tahun guna mendukung berbagai implementasi program tanggung jawab sosial bagi pengembangan masyarakat, melalui Department Social Responsibility & Gevernment Relations (SR&G). Dalam mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial, Department SR&G menetapkan visi bagi pengembangan masyarakat sebagai “Masyarakat yang sehat, cerdas, mandiri, sejahtera dan religious”, dan akan dicapai melalui lima bidang utama yaitu: (1) Bidang Kesehatan, (2) Bidang Pendidikan, (3) Bidang Ekonomi Masyarakat, (4) Bidang Pertanian dan Pariwisata, dan (5) Bidang Sosial Budaya dan Agama, termasuk di dalamnya peningkatan infrastruktur untuk seluruh bidang. Selanjutnya merumuskan misi, pada bidang pendidikan adalah: “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia cerdas dan produktif”, dengan sasaran yang ingin dicapai “Terwujudnya kapasitas masyarakat yang terampil, berpendidikan, kompetititf dan berbudi pekerti”. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi, observasi lapangan, in-depth interview dan FGD, serta penyebaran kuesioner kepada 40 responden. Kuesioner dikembangkan khusus untuk melihat penilaian responden terhadap aspek pernyataan aktivitas serta menilai apakah responden mengenali aktivitas yang dinyatakan dan memahaminya sebagai praktek SR PTNNT. Dalam mengukur penilaian, dikembangkan kuantifikasi (skor) dan persentase (%), sehingga diperoleh nilai untuk dibandingkan, dan digunakan sebagai pendukung analisis. Analisis data melalui: 1). Interpretasi data dokumen dan pelaporan yang ditunjang oleh validitas masyarakat melalui data hasil wawancara, observasi, dan kuesioner, 2). Reduksi data dokumen, pelaporan program, hasil penelitian lain, kemudian dilakukan pengeditan, tabulasi dan klasifikasi, 3). Penyajian data analisis, 4). Mendeskripsikan hasil analisis dan kesimpulan. Berdasarkan hasil kajian, tergambar bahwa dalam proses penyusunan Renstra, PTNNT telah melibatkan perwakilan masyarakat dan pemerintah melalui konsultasi publik, namun pada hasil akhir, ditemukan bahwa program yang tercantum di dalam Renstra tidak disosialisasikan dengan baik ke tengah masyarakat, sebagian besar menyatakan tidak mengetahui rencana maupun substansi Renstra, akan tetapi hanya mengetahui tentang program pengembangan masyarakat dari apa yang dilihat langsung di lapangan, atau pada saat program berjalan, karena tidak adanya laporan dalam bentuk lisan maupun tulisan atau pemberian informasi mengenai rencana program di desa, dan hanya pemerintah desa yang menyatakan selalu dilibatkan dalam program pengembangan masyarakat yang dilakukan. Terkait kegiatan peningkatan produktivitas dan keterampilan masyarakat yang dilakukan oleh PTNNT, bahwa kegiatan tersebut belum dapat dikatakan berhasil dalam mencapai sasaran dan tujuan pokok yang ditetapkan, sehingga masih dibutuhkan komitmen kuat dari PTNNT melalui pelaksanaan kegiatan yang lebih intensif dan kontinyu dalam memenuhi aspek pelatihan keterampilan, penciptaan peluang kerja, produktivitas, maupun kemandirian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan, masih terindikasi persoalan pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan pada hasil akhir kegiatan, sehingga kegiatan peningkatan produktivitas dan keterampilan masyarakat, belum tercapai sesuai indikator yang ditetapkan, serta belum dapat secara optimal memenuhi aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Pelaksanaan kegiatan seharusnya dapat dilakukan secara optimal jika melihat faktor pendukung dalam mencapai keberhasilan kegiatan, seperti adanya komitmen CSR PTNNT, dukungan pendanaan, dukungan staf SR, lembaga mitra, sarana dan prasarana, serta dukungan pemerintah terkait. Meskipun tidak bisa dipungkiri pada persoalan hambatan yang dihadapi di masyarakat maupun di internal PTNNT itu sendiri, seperti persoalan “over budget”, keterlambatan implementasi, perubahan kebijakan, serta hambatan pada tingkat pola pikir masyarakat, kurangnya SDM, tuntutan peluang berusaha dan kesempatan kerja yang terus meningkat, karena masih kuatnya persepsi masyarakat bahwa bekerja di PTNNT mendatangkan penghasilan yang relatif baik, disamping manfaat psikologis berupa peningkatan status sosial. Perancangan strategi aksi dilakukan secara partisipatif melalui forum FGD, dan menghasilkan rekomendasi kepada PTNNT untuk melakukan penyusunan ulang program pengembangan masyarakat dalam Renstra, dengan melibatkan partisipasi aktif pemangku kepentingan pada setiap tahapan proses, termasuk proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, maupun monitoring evaluasi program. Membentuk forum kelembagaan CSR yang terintegrasi dari multi stakeholders mulai aras Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, sampai Provinsi, dengan keterlibatan aktif PTNNT menggerakan keikutsertaan kontraktor yang berada dalam wilayah kerja pertambangan, serta peran Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam menggerakkan Dinas Instansi terkait. Forum kelembagaan CSR dibentuk sebagai wadah kelembagaan yang memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan pengembangan masyarakat, diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan dan potensi masyarakat setempat, melalui kegiatan pengembangan yang sinergis dengan arah kebijakan pembangunan Pemerintah, sehingga mencapai keberhasilan kegiatan pengembangan masyarakat secara optimal. Program aksi disusun sebagai kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dan keterampilan masyarakat di Desa Benete adalah: (1) Pendidikan pelatihan peningkatan skiil pencari kerja, (2) Pendidikan pelatihan pengembangan usaha mandiri, (3) Pengembangan usaha produktif pertanian dan perikanan, serta (4) Peningkatan pelayanan informasi forum CSR, yang akan berperan dalam informasi berbagai rencana program, melakukan sosialisasi, seleksi peserta, informasi pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi, pengawasan, pendampingan serta integrasi informasi, koordinasi maupun sebagai forum diskusi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSociologyid
dc.subject.ddcSocial developmentid
dc.titleKajian Peningkatan Produktivitas Dan Keterampilan Masyarakat Berdasarkan Rencana Strategis Pt Newmont Nusa Tenggaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordketerampilanid
dc.subject.keywordmasyarakatid
dc.subject.keywordproduktivitasid
dc.subject.keywordrencana strategisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record