Induksi Pematangan Gonad Ikan Sidat (Anguilla Bicolor Bicolor) Ukuran 200 G Secara Hormonal Menggunakan Pregnant Mare Serum Gnadotropin, Antidopamin Dan Estradiol-17β.
View/ Open
Date
2015Author
Tomasoa, Aprelia Martina
Sudrajat, Agus Oman
Junior, Muhammad Zairin
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan sidat merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan permintaan yang tinggi. Pemenuhan permintaan tersebut memerlukan ketersediaan benih dalam jumlah besar, induk matang gonad dan berkelanjutan. Dari segi ketersediaan benih dan induk matang gonad terdapat kendala yaitu benih ikan sidat di dunia masih berasal dari penangkapan alam dan perkembangan gonad ikan sidat yang lambat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan induksi pada perkembangan gonad ikan sidat. Bahan yang digunakan dalam induksi perkembangan gonad ikan adalah menggunakan hormon. Dalam penelitian ini menggunakan hormon Pregnan Mare Serum Gonadotropin (PMSG), Antidopamin (AD) dan Estradiol-17β (E2). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian PMSG, AD dan E2 terhadap induksi pematangan gonad ikan sidat secara hormonal, menentukan status kelamin dan tingkat kematangan gonad serta menentukan kombinasi hormon yang efektif untuk menginduksi pematangan gonad. Rancangan penelitian yang diterapkan adalah Rancangan Acak Lengkap terdapat lima kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan secara individu. Perlakuan yang diberikan meliputi NaCl 0,95% (PK), 10 IU PMSG + 0,01 mg AD (P10A), 20 IU PMSG + 0,01 mg AD (P20A), 10 IU PMSG + 0,01 mg AD + 150 μg E2 (P10AE) dan 20 IU PMSG + 0,01 mg AD + 150 μg E2 (P20AE). Dosis yang digunakan adalah satu mL kg-1 ikan sidat. Ikan sidat yang digunakan dengan bobot tubuh 200±15 g dan panjang 43±5 cm sebanyak 24 ekor/perlakuan. Induksi dilakukan dengan teknik penyuntikan secara intramuscular pada otot di bawah sirip punggung satu kali seminggu selama delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan sidat yang diinduksi dengan perlakuan kombinasi hormon mengalami percepatan perkembangan gonad. Ikan sidat yang dinduksi dengan kombinasi hormon P10A, P20A, P10BE dan P20BE menghasilkan ikan sidat jantan. Gambaran histologi menunjukkan perlakuan P10BE efektif merangsang spermatogenesis sampai tahap spermatid dan meningkatkan nilai GSI, TKG III dan kadar lemak yang menunjukkan peran aktif pada proses pematangan gonad sidat. Perkembangan pematangan gonad ikan sidat ditandai dengan peningkatan hormon T, E2, FSH dan LH secara bersamaan yang dimulai dari minggu ke-4. Setelah minggu ke-4, kadar E2 dan FSH secara perlahan menurun sementara kadar T dan LH terus meningkat sampai minggu ke-8 yaitu 1,2 ng/mL dan 2,8 mIU/mL. Kadar hormon T meningkat secara paralel dengan LH. Perlakuan 10 IU PMSG + 0,01 mg AD + 150 μg E2 efektif menginduksi sidat 200 g menjadi jantan matang gonad dalam waktu delapan minggu. Hormon FSH dan LH terindikasi secara bersamaan terlibat dalam proses pematangan gonad ikan sidat.
Collections
- MT - Fisheries [2935]