Pengaruh Tugas Perkembangan Keluarga Dan Stres Ibu Yang Baru Memiliki Anak Pertama Terhadap Kepuasan Perkawinan.
View/ Open
Date
2015Author
Rahmaita
Krisnatuti, Diah
Yuliati, Lilik Noor
Metadata
Show full item recordAbstract
Keluarga yang baru memiliki anak pertama berada pada tahapan kedua dalam perkembangan keluarga, dan memiliki beberapa tugas perkembangan keluarga antara lain menyesuaikan berbagai peran baru sebagai orangtua dalam mengasuh anak dan kembali memantapkan hubungan suami istri. Tugas baru ibu untuk selalu mengurus dan memperhatikan anak pertama dapat menimbulkan stres pada ibu dan dapat mengakibatkan penurunan kepuasan perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tugas perkembangan keluarga dan stres ibu yang baru memiliki anak pertama usia di bawah dua tahun terhadap kepuasan perkawinan ibu bekerja dan tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kelurahan Ratu Jaya dan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Data dikumpulkan pada bulan April – Agustus 2014. Contoh merupakan ibu bekerja dan tidak bekerja yang baru memiliki anak pertama usia di bawah dua tahun yang dipilih secara stratified nonproporsional random sampling sebanyak 120 ibu masing-masing terdiri dari 60 ibu bekerja dan 60 ibu tidak bekerja. Satu dari lima contoh ibu bekerja dan tidak bekerja memiliki tugas perkembangan keluarga yang rendah. Separuh contoh ibu bekerja dan ibu tidak bekerja memiliki tugas perkembangan keluarga kategori sedang. Lebih dari separuh ibu bekerja memiliki stres yang lebih rendah, dan kurang dari separuh ibu tidak bekerja memiliki stres dalam kategori sedang. Lebih dari separuh ibu yang bekerja dan tidak bekerja berada pada kategori kepuasan perkawinan pada kategori sedang. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada tugas perkembangan keluarga dimensi anak dan dimensi orang tua, stres ibu dan kepuasan perkawinan. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa pendapatan perkapita dan usia ayah mempunyai hubungan positif dengan tugas perkembangan keluarga dimensi orangtua. Usia ibu, usia ayah dan lama pernikahan mempunyai hubungan positif dengan tugas perkembangan keluarga dimensi anak. Usia ibu, usia ayah, pendidikan ibu dan lama pernikahan mempunyai hubungan positif terhadap kepuasan perkawinan. Hasil analisis juga menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara tugas perkembangan keluarga dimensi orangtua dan dimensi anak terhadap kepuasan perkawinan. Hasil uji pengaruh menunjukkan tugas perkembangan keluarga dimensi orangtua dan dimensi anak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Stres ibu yang baru memiliki anak pertama mempunyai pengaruh negatif terhadap kepuasan perkawinan.
Collections
- MT - Human Ecology [2242]