dc.description.abstract | Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah-wilayah yang masih alami dengan tujuan konservasi atau melestarikan lingkungan dan memberi penghidupan pada penduduk lokal serta melibatkan unsur pendidikan (TIES 2015). Sedangkan ekowisata bahari sebagai suatu konsep pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya alam pesisir dengan sistem pelayanan jasa lingkungan yang mengutamakan sumberdaya alam pesisir sebagai obyek pelayanan (Yulianda et al. 2010). Salah satu wilayah yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri banyak ditemukan di pulau-pulau kecil. Daya tarik pulau kecil, umumnya terdapat keunikan dan keindahan yang tersebar di wilayah pesisir dan laut, sehingga kegiatan yang tepat dikembangkan adalah ekowisata bahari. Pulau Sayafi dan Liwo memiliki potensi sumberdaya alam hayati yang cukup tinggi seperti ekosistem terumbu karang, ikan karang, ikan hias, padang lamun dan ekosistem pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji tingkat kesesuaian ekosistem terumbu karang, untuk ekowisata bahari di Pulau Sayafi dan Liwo; mengkaji daya dukung adaptif (DDA) dan daya dukung kawasan (DDK) ekosistem (terumbu karang dan pantai) untuk ekowisata bahari di Pulau Sayafi dan Liwo; serta merumuskan strategi pengelolaan pulau-pulau kecil untuk ekowisata bahari di Pulau Sayafi dan Liwo. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ekologi adalah Line Intercept Transect (LIT) untuk terumbu karang dan Underwater Visual Census (UVC) untuk ikan karang. Pengumpulan data sosial menggunakan metode wawancara semi terstruktur terhadap masyarakat lokal yang ada di sekitar Pulau Sayafi dan Pulau Liwo. Kesesuaian kawasan diketahui dengan menggunakan analisis kesesuaian kawasan wisata bahari kategori wisata diving, wisata snorkeling dan wisata pantai. Untuk memformulasikan rencana pengelolaan kawasan ekowisata bahari di Pulau Sayafi dan Pulau Liwo, digunakan analisis System Information Geographic (SIG), analisis daya dukung dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian ekowisata bahari Pulau Sayafi dan Liwo berada dalam kategori sesuai dan sangat sesuai, dengan daya tampung untuk jenis kegiatan wisata diving memiliki kapasitas pengunjung sebanyak 723 orang, dengan daya dukung adaptif (DDA) 259 orang. Wisata snorkeling memiliki DDA sebanyak 232 orang dari DDK 639 orang. Sedangkan wisata pantai memiliki daya dukung kawasan sebanyak 46 orang dan daya dukung adaptif sebanyak 28 orang. Jadi secara keseluruhan total daya dukung ekowista bahari di Pulau Sayafi dan Liwo sebanyak 1408 orang/ hari dan daya dukung adaptif sebanyak 519 orang/hari. Strategi pengelolaan ekowisata bahari di Pulau Sayafi dan Liwo dengan menggunakan analisis SWOT, merumuskan strategi prioritas, antara lain; a). Pemanfaatan potensi sebagai ekowisata bahari dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan (Caryying capacity). b). Melakukan upaya konservasi bagi ekosistem terumbu karang, untuk pemanfaatan ekowisata bahari. c). Koordinasi antar stakeholder berkepentingan, untuk menetapkan kawasan konservasi berbasis zonasi di pulau-pulau kecil. | id |