Show simple item record

dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.advisorAffandi, Ridwan
dc.contributor.authorSyarif, Ahmad Fahrul
dc.date.accessioned2016-02-25T04:15:54Z
dc.date.available2016-02-25T04:15:54Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78711
dc.description.abstractBelut sawah Monopterus albus (Zuiew, 1793) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki prospek pasar dan nilai ekspor tinggi. Permintaan belut sawah di pasar dalam negeri dan luar negeri yang terus meningkat belum dapat terpenuhi karena keterbatasan produksi yang masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam, sementara populasinya semakin menurun karena berkurangnya areal persawahan dan pencemaran lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produksi belut sawah yang terus meningkat adalah dengan menggali potensi pengembangannya secara berkelanjutan melalui budidaya. Keberhasilan dalam kegiatan budidaya ditentukan oleh mutu sumber genetik dan respons organisme terhadap proses pengadaptasian dari kondisi alami menuju kondisi budidaya yang terkontrol yaitu pemeliharaan dalam wadah terbatas dan lingkungan buatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi sumber genetik belut sawah asal Jawa Barat serta respons biometriknya dalam pemeliharaan pada media air bersalinitas untuk pengembangan budidaya. Sampel belut sawah merupakan hasil tangkapan dari 3 lokasi di Cianjur, Sukabumi dan Karawang yang berukuran 19-26,5 cm dan bobot 4,95-11,4 gram. Sebanyak 30 ekor setiap populasi digunakan untuk pengukuran truss morfometrik dan sampel sirip dianalisis secara molekuler menggunakan metode Random Amplified Polymorphyc DNA (RAPD), serta 200 ekor untuk pengujian respons biometrik pada media air bersalinitas. Percobaan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan salinitas media pemeliharaan yaitu 0, 6, 12 ppt diulang tiga kali dengan padat penebaran 1 kg/m2. Pemeliharaan belut sawah dilakukan selama 30 hari pada media air tanpa substat dengan pemberian shelter (pelindung) berupa potongan pipa paralon berdiameter ¾ inchi dan panjang 20 cm serta pergantian air 100% setiap hari. Wadah pemeliharaan berupa bak plastik berwarna biru dengan dimensi 50x30x30 cm. Pemberian pakan sebanyak satu kali per hari secara at satiation berupa cacing sutera Tubificidae. Pengukuran parameter respons biometrik dilakukan setiap 10 hari sekali meliputi tingkat kelangsungan hidup, pertambahan panjang dan bobot, biomassa panen (yield) dan kadar glukosa darah, serta pengukuran gradien osmotik yang dilakukan pada akhir pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keragaman genetik belut sawah populasi asal Karawang (23,72%) dan Cianjur (22,91%) lebih tinggi dibandingkan populasi asal Sukabumi (19,47%), serta terdapat kemiripan genotipe dan fenotipe truss morfometrik antara populasi belut sawah asal Karawang dengan Cianjur (I=0,0474) dibandingkan dengan populasi Sukabumi (I=0,0652). Respons biometrik belut sawah menunjukkan optimal pada salinitas 6 ppt yang ditandai dengan pola penurunan nilai glukosa darah dan gradien osmotik. Secara umum populasi asal Karawang lebih unggul dibandingkan populasi Cianjur dan Sukabumi berdasarkan tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertambahan bobot dan panjang harian serta biomassa panen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAqucultureid
dc.subject.ddcEelsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleKeragaman Genetik Tiga Populasi Belut Sawah Monopterus Albus (Zuiew, 1793) Asal Jawa Barat Dan Respons Biometrik Pada Media Air Bersalinitas Tanpa Substrat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMonopterus albusid
dc.subject.keywordtruss morfometrikid
dc.subject.keywordRAPDid
dc.subject.keywordbiometrikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record