Pengaruh Pangan Sumber Serat Dan Olahraga Pada Siswa Obes Sdit Bogor Yang Mendapat Intervensi Pendidikan Gizi Terhadap Status Gizi.
View/ Open
Date
2015Author
Verawati, Besti
Madanijah, Siti
Syarief, Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh pangan sumber serat dan olahraga pada intervensi pendidikan gizi terhadap status gizi (IMT/U) siswa obes SDIT Kota Bogor. Tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut: (1) Menganalisis karakteristik siswa yang meliputi jenis kelamin, berat badan lahir, usia, uang jajan, dan riwayat pemberian ASI; (2) Menganalisis karakteristik keluarga siswa yang meliputi pendidikan orang tua, besar keluarga, status gizi orang tua; (3) Menganalisis pengetahuan gizi, asupan serat, aktivitas fisik dan status gizi (BB dan IMT/U) siswa obes yang mendapatkan perlakuan intervensi multikomponen yang berbeda; (4) Menganalisis pengaruh olahraga dan pangan sumber serat terhadap status gizi (BB dan IMT/U) siswa obes. Desain penelitian ini adalah Quasi Experimental. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2014 sampai Februari 2015 di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kota Bogor. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 28 siswa tiap kelompok. Penentuan kelompok dilakukan secara acak, selanjutnya diperoleh siswa SDIT Aliya sebagai kelompok A diberi pendidikan gizi dan olahraga, siswa SDIT Insan Kamil sebagai kelompok B diberi pendidikan gizi dan pangan sumber serat, dan siswa SDIT Ummul Quro kelompok C diberi pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan instrumen kuesioner dan arsip data sekolah. Intervensi dilaksanakan selama 8 minggu. Penyuluhan gizi selama 30 menit setiap seminggu sekali. Pemberian pangan sumber serat berupa buah-buahan (bulan pertama) dan snackbar (bulan kedua), diberikan setiap hari sekolah yaitu 5 kali/minggu. Kegiatan olahraga selama 30 menit 3 kali/minggu. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif (mean dan standar deviasi) dan inferensia (uji Kruskal Wallis, paired sample t-test, dan one-way ANOVA) menggunakan perangkat program komputer Microsoft excel 2013 dan software SPSS versi 20. Sebagian besar siswa baik pada kelompok A, kelompok B, dan kelompok C berjenis kelamin laki-laki yaitu 57.1%, 67.9%, dan 71.4%. Sebagian besar usia siswa pada kelompok A (46.5%) yaitu 11 tahun, sedangkan kelompok B (42.9%) dan kelompok C (53.6 %) yaitu berusia 12 tahun. Sebagian besar siswa baik pada kelompok A (92.9%), kelompok B (60.7%), dan kelompok C (79.8%) memiliki uang jajan berkisar Rp 5 000-10 000. Mayoritas ayah lulusan perguruan tinggi untuk kelompok A (71.4%) dan kelompok C (82.1%) dan hampir separuh (46.4%) pada kelompok B lulusan diploma. Mayoritas status gizi ayah siswa termasuk status gizi obes 1 baik kelompok A 50%, kelompok B 57.1%, dan kelompok C 67.9%. Begitu juga rata-rata status gizi ibu, sebagian besar baik pada kelompok A (50%), kelompok B (60.7%), dan kelompok C (53.6%) termasuk kategori obes 1. Terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) pengetahuan gizi antar kelompok perlakuan dan terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) pengetahuan gizi antar waktu dan kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; pendidikan gizi dan pangan sumber serat; pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Berdasarkan uji beda paired sample t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara tingkat aktivitas fisik sebelum dan setelah intervensi pada kelompok pendidikan gizi dan olahraga dan kelompok pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Berdasarkan uji beda ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) tingkat aktivitas fisik setelah intervensi antara kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; pendidikan gizi dan pangan sumber serat; pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Dan terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) delta tingkat aktivitas fisik setelah dan sebelum intervensi antara kelompok perlakuan. Berdasarkan uji beda paired sample t-test terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.005) asupan serat sebelum dan sesudah intervensi baik kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Berdasarkan uji ANOVA tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05) konsumsi serat sebelum intervensi antar kelompok yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; pendidikan gizi dan pangan sumber serat; pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga; tetapi terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) konsumsi serat setelah intervensi antar kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; pendidikan gizi dan pangan sumber serat; pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Status gizi siswa berdasarkan BB menunjukkan adanya penurunan BB pada ketiga kelompok perlakuan, tertinggi berturut-turut pada kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat yaitu 1.5 kg, kelompok pendidikan gizi dan olahraga 1 kg; dan Kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat 0.5 kg. Pada sustainablity hanya terjadinya penurunan BB siswa pada kelompok pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Status gizi berdasarkan z-score IMT/U menunjukkan adanya penurunan setelah intervensi pada ketiga kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga sebesar z-score 0.21; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat sebesar z-score 0.08; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat sebesar z-score 0.36. Hanya terdapat penurunan status gizi (IMT/U) siswa pada sustainability yaitu kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan gizi antar waktu pengukuran pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan gizi antar kelompok perlakuan dan terdapat perbedaan signifikan pengetahuan gizi antar waktu + kelompok perlakuan yitu kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan asupan serat pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan aktivitas fisik pada kelompok pendidikan gizi dan olahraga dan kelompok pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga. Terdapat perbedaan signifikan penurunan BB antar waktu pengukuran pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan penurunan BB antar kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan status gizi (IMT/U) antar waktu pengukuran pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok pendidikan gizi dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Terdapat perbedaan signifikan (status gizi (IMT/U) antar kelompok perlakuan yitu kelompok pendidikan gizi, dan olahraga; kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat; dan kelompok pendidikan gizi, olahraga, dan pangan sumber serat. Penurunan BB dan IMT/U terbesar pada kelompok pendidikan gizi, pangan sumber serat, dan olahraga menunjukkan bahwa perlakuan intervensi yang multikomponen lebih baik dibandingkan pada kelompok pendidikan gizi dan aktivitas fisik; serta kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat. Selain itu, penurunan BB dan IMT/U dua terbesar terdapat pada kelompok yang mendapatkan intervensi pendidikan gizi dan aktivitas fisik lebih berpengaruh dalam menurunkan BB dan IMT/U dibandingkan dengan intervensi tanpa aktivitas fisik atau pada kelompok pendidikan gizi dan pangan sumber serat.Terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) status gizi (IMT/U) antar waktu pengukuran pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok A dan C. Terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) status gizi (IMT/U) antar kelompok perlakuan yitu kelompok A, B, dan C.
Collections
- MT - Human Ecology [2243]