Show simple item record

dc.contributor.advisorDamar, Ario
dc.contributor.advisorKurnia, Rahmat
dc.contributor.authorBramana, Aditya
dc.date.accessioned2016-02-25T02:55:45Z
dc.date.available2016-02-25T02:55:45Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78666
dc.description.abstractAktivitas keramba jaring apung atau kegiatan budidaya perikanan di perairan Semak Daun memiliki potensi mengganggu ekosistem perairan yang disebabkan oleh limbah pakan ikan. Pakan ikan yang diberikan tidak akan habis dikonsumsi oleh ikan dan berpotensi menjadi limbah organik. Limbah bahan organik dari kegiatan budidaya keramba jaring apung yang tidak terkendali dengan baik akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi atau pengkayaan perairan dari unsur nitrogen sehingga dapat mengganggu kegiatan keramba jaring apung itu sendiri. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan perlu diperhatikan daya dukung lingkungan perairan berdasarkan jumlah optimal dalam pengembangan kegiatan keramba jaring apung dengan melihat dampak masukan bahan organik dari sisa pakan kegiatan keramba jaring apung serta kegiatan antropogenik di sekitarnya. Sehingga tercipta kondisi lingkungan yang berkesinambungan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan perikanan. Adapun tujuan dalam penelitian adalah: 1) menghitung daya dukung lingkungan bagi kegiatan sea farming di perairan Pulau Semak Daun, 2) menghitung analisis ekonomi usaha keramba jaring apung di perairan Pulau Semak Daun, 3) mengetahui persepsi atau pemahaman masyarakat mengenai sea farming. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2014 di kawasan perairan Pulau Semak Daun. Pengamatan dilakukan di lima lokasi. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara serta penelusuran data sekunder. Pengamatan kondisi perairan dilakukan secara langsung di lapangan dan di laboratorium produktivitas dan lingkungan perairan (ProLing). Penghitungan daya dukung menggunakan pendugaan yang berasal dari beban limbah nitrogen (amonia) budidaya dan aktivitas antropogenik serta beban limbah organik dari ketersediaan DO (oksigen terlarut), dan pendataan ekonomi masyarakat nelayan menggunakan analisis kelayakan usaha dari kegiatan keramba jaring apung. Data yang telah terkumpul dapat digunakan untuk menganalisa dari kondisi ekologi dan ekonomi dari kegiatan keramba jaring apung. Hasil penghitungan daya dukung dari pendugaan beban limbah nitrogen (amonia) budidaya dan aktivitas antropogenik yaitu 90 unit KJA atau dalam jumlah produksi mencapai 97 ton ikan, sedangkan penghitungan daya dukung dari ketersediaan oksigen terlarut (DO) yaitu 29 unit KJA atau dalam jumlah produksi mencapai 31.3 ton ikan. Berdasarkan penghitungan daya dukung dari pendugaan beban limbah nitrogen (amonia) dengan mempertimbangkan musim, yaitu musim barat dan musim timur didapatkan jumlah maksimal sebanyak 70 unit KJA. Jika memperhitungkan umur ekonomis KJA, maka jumlah unit maksimal yang dapat bertahan cukup lama adalah sebanyak 30 unit. Hasil penghitungan kondisi ekonomi masyarakat nelayan menunjukkan masih mengalami kerugian dengan nilai kerugian mencapai Rp 161 700 pada sekali musim panen. Setelah dilakukan analisa benefit cost ratio, nilai yang didapat yaitu 0.98. Selain itu dilakukan analisa BEP (break even point) untuk mendapatkan nilai titik impas kegiatan budidaya, nilai produksi yang harus dicapai yaitu 97,5 kg dan nilai titik impas berikutnya akan didapat apabila harga jual dari hasil panen yaitu sebesar Rp 111 683/Kg. Kondisi ini diperkirakan karena jumlah produksi masih belum dioptimalkan dengan baik dan kegiatan budidaya masih belum memberikan bermanfaat bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman masyarakat mengenai program sea farming sebesar 22 %. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap program sea farming mengakibatkan tujuan sea farming seperti restocking sumberdaya ikan, dan rehabilitasi terhadap sumberdaya perikanan dan lingkungan laut kurang berjalan dengan optimal. Berdasarkan dari hasil daya dukung dan evaluasi ekonomi dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi dari kegiatan keramba jaring apung masih dapat ditingkatkan sehingga dapat menunjang mata pencaharian bagi nelayan. Namun diperlukan adanya batasan penggunaan lahan budidaya agar tidak mengalami penurunan kualitas lingkungan perairan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPhysical oceanographyid
dc.subject.ddcCoastal areaid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcDKI Jakartaid
dc.titleAnalisis Keberlanjutan Usaha Keramba Jaring Apung Dengan Pendekatan Daya Dukung Lingkungan Dan Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Kelompok Sea Farming Perairan Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu, Dki Jakarta)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordkeramba jaring apungid
dc.subject.keywordpulau semak daunid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record