Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.authorAnandasari, Rahma Vida
dc.date.accessioned2015-12-04T22:12:47Z
dc.date.available2015-12-04T22:12:47Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76892
dc.description.abstractPengadaan benih menjadi kendala dalam intensifikasi produksi udang galah. Lokasi yang jauh antara hatchery dan pembesaran mengharuskan adanya transportasi benih. Tingkat kelangsungan hidup (TKH) yang rendah pada pembesaran udang galah diduga karena kualitas benih pasca ditransportasi menjadi buruk. Diperlukan teknologi transportasi yang efektif dan efisien agar benih udang galah yang ditransportasi memiliki TKH yang tinggi, keadaan fisiologinya baik serta biaya transportasinya murah. Pada umumnya kematian pada transportasi tertutup dengan kepadatan tinggi terjadi karena buangan metabolit yang tinggi, kualitas air yang buruk, tingkat stres yang tinggi, serta kanibalisme pada beberapa biota termasuk udang galah. Untuk mengatasi hal ini dapat ditambahkan zeolit dan karbon aktif sebagai penyerap buangan metabolit, serta ditambahkan minyak cengkeh sebagai penenang sehingga diharapkan tingkat metabolismenya menjadi rendah, kanibalisme dan tingkat stresnya dapat diminimalisir. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama meliputi kegiatan penentuan puasa udang, tingkat konsumsi oksigen, penentuan laju ekskresi total ammonia nitrogen dan penentuan dosis minyak cengkeh. Pada tahap kedua untuk mengevaluasi efektivitas penambahan zeolit, karbon aktif, serta konsentrasi minyak cengkeh yang berbeda dalam transportasi udang dengan mengamati TKH dan kualitas air. Tahap ketiga yaitu memelihara udang pascatransportasi selama 10 hari dengan mengamati TKH, specific growth rate (SGR), konsentrasi glukosa, total protein dan pengamatan kerusakan jaringan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Biota yang digunakan yaitu benih udang galah dengan bobot rata-rata 0,407±0,005 g/ekor. Dosis bahan tambahan yang digunakan: A (20 g/L zeolit + 10 g/L karbon aktif + 14 μl/L minyak cengkeh), B (20 g/L zeolit + 10 g/L karbon aktif + 9,33 μl/L minyak cengkeh), C (20 g/L zeolit + 10 g/L karbon aktif + 4,67 μl/L minyak cengkeh), D (20 g/L zeolit + 10 g/L karbon aktif + 1,87 μl/L minyak cengkeh), K+ (20 g/L zeolit + 10 g/L karbon aktif) dan K- (tanpa bahan tambahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi glukosa perlakuan C dan B merupakan yang paling mendekati kondisi normal. Total protein perlakuan D merupakan yang paling mendekati kondisi normal diikuti perlakuan A, B, C dan K+. Kualitas air (DO, TAN, CO2, pH dan suhu) media transportasi masih sesuai dengan kehidupan udang galah. TKH transportasi dan pemeliharaan tertinggi yaitu pada perlakuan C. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan C adalah yang paling baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agicultural Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcShrimp farmingid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleEfektivitas Zeolit, Karbon Aktif dan Minyak Cengkeh terhadap Fisiologi Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) pada Transportasi Tertutup dengan Kepadatan Tinggiid
dc.subject.keywordzeolitid
dc.subject.keywordkarbon aktifid
dc.subject.keywordminyak cengkehid
dc.subject.keywordbenih udang galahid
dc.subject.keywordtransportasi tertutupid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record