Show simple item record

dc.contributor.advisorKoropitan, Alan F.
dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.authorBudiman, Asep Sandra
dc.date.accessioned2015-11-19T01:04:03Z
dc.date.available2015-11-19T01:04:03Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76711
dc.description.abstractTeluk Mayalibit merupakan sebuah perairan semi-tertutup dan berada di tengah-tengah pulau Waigeo Raja Ampat. Teluk ini terhubung dengan perairan terbuka melalui suatu jalur atau celah yang panjang, sempit, dan berkelok serta menjadi satu-satunya akses pertukaran massa air. Kondisi ini membuatnya rentan terhadap pencemaran sehingga diperlukan kajian mengenai dinamika massa air terkait kondisi pasang surut dan arus residu pasang surut yang dapat menjelaskan kemungkinan distribusi atau fate materi atau polutan di dalam teluk berdasarkan kondisi fisik perairannya. Studi dinamika massa air terkait pasang surut dan arus residu pasang surut di Teluk Mayalibit telah dilakukan dengan membangun sebuah model hidrodinamika 2D. Persamaan Hidrodinamika 2D dengan suku non-liniernya diselesaikan secara eksplisit melalui metode beda hingga (finite difference). Perambatan gelombang M2 dan K1 diamati dan dianalisa di 25 titik grid pada domain model. Arus residu M2, K1, dan M4 ditentukan dan digambarkan secara spasial. Validasi model dilakukan terhadap arus pasang surut. Hasil validasi menunjukkan bahwa arus pasang surut antara hasil model dan pengukuran sudah cukup bersesuaian, baik nilai maupun polanya. Secara umum, hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pasang surut di dalam dan di luar teluk. Jalur yang panjang dan sempit diduga kuat menjadi penyebabnya. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil simulasi perambatan gelombang pasang surut M2 dan K1. Amplitudo M2 dan K1 di dalam teluk menjadi 10 kali lebih rendah daripada di luarnya dengan keterlambatan fasa sebesar 1800 atau 6 jam (M2) dan 1600 atau 12 jam (K1). Hasil ini menunjukkan bahwa pasang surut di dalam dan di luar teluk berada pada kondisi yang berkebalikan. Kondisi Pasang surut di dalam teluk akan surut ketika di luar pasang dan begitupun sebaliknya. Arus residu M2 bergerak ke dalam teluk dengan pola yang seragam sementara arus residu K1 mengalir ke luar menuju laut terbuka di bagian Utara namun mengalir masuk ke dalam teluk di bagian Selatan. Namun, pada akhirnya keduanya bertemu di bagian tengah teluk. Arus residu M4 mengalir ke luar teluk di bagian Utara sampai ke bagian tengah dan terkumpul di bagian Selatan. Keberadaan arus residu M2, K1, dan M4 yang mengalir masuk ke dalam teluk dan terkumpul di beberapa titik akan menjebak materi atau polutan di dalam teluk dan harus diwaspadai karena dapat membuat Teluk Mayalibit rentan terhadap pencemaran air.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcEarth scincesid
dc.subject.ddcOceanographyid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePemodelan Hidrodinamika Pasang Surut Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Baratid
dc.subject.keywordarus residu pasang surutid
dc.subject.keywordmetode beda hinggaid
dc.subject.keywordpasang surutid
dc.subject.keywordTeluk Mayalibitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record