Show simple item record

dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.advisorIskandar, Entang
dc.contributor.authorDharma, Agus Pambudi
dc.date.accessioned2015-11-17T06:18:48Z
dc.date.available2015-11-17T06:18:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76693
dc.description.abstractOwa jawa atau silvery gibbon (Hylobates moloch Audebert 1798) merupakan salah satu satwa primata yang masuk ke dalam Genus Hylobates hanya ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Owa jawa berstatus terancam punah (endangered) (Roos et al. 2014) dan masuk ke dalam daftar Apendiks I CITES (Maryanto et al. 2008). Hal ini diakibatkan semakin meningkatnya pembalakan liar, pemburuan liar dan konversi hutan menjadi pemukiman penduduk serta lahan pertanian bahkan diubah menjadi pabrik-pabrik, sehingga populasi owa jawa semakin menurun di habitatnya. Dalam menanggapi kondisi ini, Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (PSSP-IPB) bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) telah membentuk penangkaran ex-situ owa jawa, dan telah berhasil berkembang biak. Akibat keterbatasan ukuran kandang di PSSP IPB, seluruh keluarga owa jawa telah dipindahkan ke TSI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi perubahan perilaku setiap individu menggunakan focal animal sampling dan untuk mempelajari manajemen pengembangbiakan owa jawa yang ada di TSI. Penelitian telah dilakukan di TSI dari bulan Februari sampai Juli 2013 pada 5 individu owa jawa. Penelitian ini menggunakan data primer melalui metode observasi, dan data sekunder tentang owa jawa hasil penelitian tim PSSP-IPB, antara lain: Iskandar (2007), Riendriasari et al. (2009), Rahman (2011), Nuraisah et al. (2011). Selain itu, data sekunder juga diperoleh berupa hasil wawancara, dokumen-dokumen, dan studi pustaka yang relevan dari berbagai sumber antara lain: hasil penelitian, laporan dan artikel ilmiah terbaru. Observasi aspek tingkah laku dengan menggunakan metode focal animal sampling (Altman 1974). Pengamatan ini dilakukan selama 6 jam/hari, 5 hari/minggu, dan dibagi menjadi tiga fase mulai pukul 08.00-10.00, 11.00-13.00, dan 13.30-15.30 WIB. Setiap individu owa jawa diamati selama 20 menit dengan mencatat seluruh aktivitas atau tingkah laku. Setelah selesai melakukan pengamatan satu individu dilanjutkan dengan individu yang lainnya dengan waktu yang sama. Aspek manajemen penangkaran diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara, melakukan inventarisasi fasilitas penangkaran, dan perawatan satwa di TSI meliputi sistem perkandangan, pemberian pakan, perawatan kesehatan, sanitasi, dan sumber daya manusia yang terlibat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaperubahan lokasi penangkaran dari PSSP-IPB ke TSI berakibat pada perbedaan frekuensi tingkah lakumeliputi: bergerak, berkelahi, bermain, bersuara, menelisik, makan, membuang kotoran, menyusui, dan menyusu. Tingkah laku istirahat dan kawin tidak mengalami perbedaan frekuensi yang besar. Disamping itu terdapat juga tingkah laku abnormal pada owa jawa di TSI. Secara umum fasilitas penangkaran owa jawa di TSI lebih baik daripada di PSSP-IPB.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcPrimatesid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Tingkah Laku dan Manajemen Penangkaran Owa Jawa (Hylobates moloch)id
dc.subject.keywordManagement captive breedingid
dc.subject.keywordHylobates molochid
dc.subject.keywordEndemicid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record