Makanan Alami dan Perkembangan Anatomi Saluran Pencernaan Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor McClelland 1844) dari Muara Sungai Cimandiri Pelabuhan Ratu Jawa Barat
Abstract
Ikan sidat (Anguilla sp.) merupakan ikan katadromus yaitu ikan yang selama masa pertumbuhannya berada di perairan tawar dan beruaya ke laut dalam untuk melakukan pemijahan. Salah satu muara sungai di pantai selatan Jawa Barat yang merupakan jalur ruaya anadromus ikan sidat adalah Muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Salah satu permasalahan pada pemeliharaan ikan sidat terutama pada pemeliharaan glass eel dan elver adalah masih tingginya tingkat kematiannya. Penelitian mengenai jenis-jenis makanan alami ikan sidat dari fase glass eel sampai dengan yellow eel belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan informasi makanan alami, untuk menyediakan pakan yang tepat agar dapat mengurangi mortalitas pada stadia glass eel dan elver dalam kegiatan budidaya pembesaran maka penelitian ini penting untuk diketahui. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober 2013 hingga Juli 2014 di Muara Sungai Cimandiri Pelabuhan Ratu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makanan alami ikan sidat terkait dengan perkembangan anatomi saluran pencernaannya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk manajemen pakan, serta menjadi informasi dasar untuk menentukan strategi pengelolaan habitat ikan sidat di perairan, dan dapat menetapkan kebijakan untuk pelestarian ikan sidat khususnya di Muara Sungai Cimandiri. Hasil analisis makanan alami berdasarkan stadia hidup ikan sidat fase glass eel, elver dan yellow eel, jenis makanan yang dikonsumsi merupakan kelompok dari fitoplankton, zooplankton, dan nekton. Makanan dominan yang dikonsumsi ikan sidat pada stadia glass eel (5-8 cm) adalah kelompok fitoplankton jenis Chlorella sp. sebesar 72 %, pada stadia elver (10-14 cm) makanan alami yang dominan adalah zooplankton jenis (Nauplius sp. 41%) sebesar 41%. Sedangkan stadia yellow eel (15-20 cm) makanan yang banyak ditemukan dalam saluran pencernaan ikan sidat kelompok nekton jenis crustacean 48%. Karakteristik struktur makroskopis saluran pencernaan ikan sidat terdiri dari esofagus, lambung, pilorik, dan usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan panjang esofagus selama masa pertumbuhan relatif lambat. Pertambahan panjang relatif dari lambung lebih cepat dari esofagus. pengukuran panjang usus bertambah hampir dua kali lipat dari panjang esofagus dan lambung. Secara mikroskopis dinding saluran pencernaan ikan sidat terdiri dari tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Disetiap tunika terdapat beberapa jaringan dan kelenjar yang berperan dalam proses kecernaan makanan didalam saluran pencernaan. Susunan jaringan semakin sempurna sejalan dengan bertambahnya panjang tubuh dan fungsi dari saluran pencernaan ikan sidat
Collections
- MT - Fisheries [3016]