Show simple item record

dc.contributor.advisorPane, Anwar Bey
dc.contributor.advisorLubis, Ernani
dc.contributor.advisorHascaryo, Budhi
dc.contributor.authorSyahputra, Fauzi
dc.date.accessioned2015-06-23T06:03:14Z
dc.date.available2015-06-23T06:03:14Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75617
dc.description.abstractPelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo adalah salah satu pelabuhan perikanan terbesar dan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sektor perikanan tangkap di Aceh. Lokasi PPP Lampulo berada di Utara Sumatera memiliki daerah penangkapan ikan (fishing ground) di Selat Malaka dan Samudera Hindia. Perairan ini memiliki potensi ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang yang cukup potensial untuk dieksploitasi. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi tuna dan cakalang yang dihasilkan yaitu sebesar 17,3% atau 6.823,158 ton pada tahun 2012 dibandingkan dengan produksi tahun 2010 yaitu sebesar 5.638,270 ton. Jumlah kapal di PPP Lampulo meningkat, pada tahun 2010 sebanyak 241 unit dan meningkat menjadi 307 unit pada tahun 2012 (DKP Aceh, 2012). Pengamatan bulan Agustus-September tahun 2012, memperlihatkan bahwa kondisi dermaga terlihat belum mencukupi melayani kapal-kapal yang melakukan pendaratan hasil tangkapan. Hal ini terlihat adanya antrian kapal yang terjadi pada saat pendaratan hasil tangkapan. Menurut Haiyar pada musim penangkapan ikan, antrian kapal di PPP Lampulo bisa mencapai 3-4 jam melewati batas waktu pendaratan hasil tangkapan untuk pelaksanaan pelelangan ikan; biasanya dilakukan dari pukul 05:00-09:00 WIB. Adanya dua fungsi kegiatan; yaitu pendaratan hasil tangkapan dan pemuatan bahan kebutuhan melaut pada satu dermaga diatas, semakin memperjelas alasan terjadinya kepadatan aktifitas dan antrian kapal di dermaga tersebut. Kedua hal diatas mengindikasikan diperlukan pengembangan fasilitas pokok antara lain, dermaga pendaratan hasil tangkapan dan dermaga pemuatan bahan kebutuhan melaut di PPP Lampulo. Tujuan dari penelitian ini: (1) Mengetahui pendapat nelayan mengenai fasilitas pokok dan keadaan PPP Lampulo saat ini (2) Menentukan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan, untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kedepan (3) Menentukan strategi pengembangan pelabuhan yang berkaitan dengan pengembangan fasilitas pokok pelabuhan yaitu; dermaga dan kolam pelabuhan untuk 15 tahun kedepan. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Analisis kebutuhan fasilitas pokok PPP Lampulo untuk saat ini dan 15 tahun kedepan menggunakan: data statistik perikanan PPP Lampulo, serta pengukuran dan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di PPP Lampulo. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif, meliputi perhitungan proyeksi volume produksi hasil tangkapan, pertumbuhan kapal, panjang dermaga, luas kolam, dan kedalaman kolam yang dibutuhkan untuk 15 tahun mendatang. Analisis dilakukan secara deskriptif kepada nelayan terhadap pendapat mereka akan fasilitas pokok yang tersedia di PPP Lampulo saat ini seperti kecukupan panjang dermaga, fasilitas penunjang pendaratan hasil tangkapan dan bahan kebutuhan melaut. Analisis deskriptif juga dilakukan terhadap arah pengembangan PPP Lampulo mengunakan analisis Strengths Weakness Opportunity and Thread (SWOT). Saran arahan strategi yang dapat disimpulkan yaitu; pengembangan fasilitas PPP Lampulo, pengembangan pelayanan PPP lampulo, dan pengembangan kebijakan usaha ke arah pelabuhan industri. Hasil penelitian menunjukan nelayan PPP Lampulo menginginkan penambahan perbaikan fasilitas pokok seperti ukuran dermaga dan kedalaman kolam PPP Lampulo, nelayan juga membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang dan kelengkapan pelabuhan lainnya untuk menjaga kualitas hasil tangkapan dan efisiensi waktu pendaratan hasil tangkapan dan pemuatan bahan kebutuhan melaut. Pemberdayaan nelayan buruh perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan buruh. Berdasarkan proyeksi produksi hasil tangkapan dan proyeksi jumlah kapal yang meningkat, maka perlu dilakukan penambahan ukuran dermaga dan kedalaman kolam yang dibutuhkan untuk jangka panjang 15 tahun mendatang. Perlu adanya penambahan ukuran dermaga pendaratan menjadi 831 m dan dermaga pemuatan 638 m, juga diperlukan penambahan luas kolam pelabuhan menjadi 224.582 m2 dan kedalaman kolam -4 m. Strategi pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo bersifat progresif artinya PPP Lampulo dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Peluang pengembangan sangat besar dan pesat. Strategi pengembangan difokuskan kedalam tiga aspek yaitu; fasilitas, pelayanan, dan kebijakan pengelola PPP Lampulo dan pemerintah Aceh.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFisheriesen
dc.subject.ddcFishing porten
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBanda Acehen
dc.titleAnalisis Pengembangan Fasilitas Pokok Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Lampulo Banda Acehen
dc.subject.keywordfasilitas pokoken
dc.subject.keywordpengembanganen
dc.subject.keywordpelabuhan perikananen
dc.subject.keywordLampuloen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record