Kerentanan Strain Ikan Nila Terhadap Infeksi Streptococcus Agalactiae Penyebab Penyakit Streptococcosis
View/ Open
Date
2015Author
Purwati, Erry
Sukenda
Wahjuningrum, Dinamella
Metadata
Show full item recordAbstract
Strain ikan nila (Oreochromis niloticus) unggulan hasil pemuliaan telah banyak dilepas untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di Indonesia. Namun ada kendala yang dihadapi yaitu kasus kematian ikan akibat penyakit Streptococcosis yang dikhawatirkan akan menjadi penghambat keberhasilan budidaya ikan nila. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus agalactiae. Penanganan yang kurang baik, padat tebar yang tinggi, lingkungan pemeliharaan yang buruk, manajemen pemberian pakan yang kurang baik menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan dan akhirnya ketahanan tubuh ikan menjadi menurun sehingga rentan terhadap serangan penyakit. Bakteri S. agalactiae memiliki kisaran inang (host range) yang luas dan kemampuan adaptasi lingkungan yang cukup baik. Berdasarkan potensi infeksi S. agalactiae yang cukup tinggi dan potensial inang yang besar, maka diperlukan informasi mengenai kerentanan antar strain ikan nila unggulan dan variasi respon imun antara ikan nila (cichlidae) dan ikan mas (non-cichlidae). Pertama, melakukan uji kerentanan empat strain ikan nila terhadap infeksi S. agalactiae NK1. Strain ikan nila yang dipergunakan adalah ikan Nila Srikandi, ikan Nila Nirwana, ikan Nila BEST dan ikan Nila Sultana. Keempat strain nila diinfeksi dengan S. agalactiae NK1 pada dosis kepadatan bakteri 103, 104, 105, 106 CFU/ekor dan satu kontrol yang diinjeksi dengan PBS, masing-masing 2 kali ulangan. Nilai LD50 yang diperoleh berkisar antara 103,20-103,45 CFU/ekor . Kedua, melakukan analisis parameter imunologis strain ikan nila dan ikan mas terhadap infeksi S. agalactiae NK1. Dipergunakan ikan Nila Srikandi yang memiliki nilai LD50 tertinggi dan ikan mas yang mewakili kelompok noncichlidae (sebagai kontrol). Ikan diinfeksi dengan S. agalactiae NK1 menggunakan dosis 103 CFU/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila memperlihatkan perubahan pola renang (berdiam didasar, berenang tidak beraturan dan berenang berputar), perubahan anatomi makroskopis (pigmentasi, eksoptalmi, mata keruh, operkulum jernih, hemoragi pada pangkal sirip). Sintasan ikan Nila Srikandi sebesar 50% dan ikan mas 100% pada 15 hari masa pemeliharaan. Ikan mas tidak menunjukkan perubahan pola renang dan perubahan anatomi. Kematian tercepat terjadi pada ikan Nila Srikandi terjadi pada 96 jam pasca infeksi. Aktivitas lisozim menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ikan Nila Srikandi dan ikan mas. Berdasarkan pengamatan terhadap preparat histopatologi diketahui bahwa otak ikan Nila Srikandi yang terinfeksi S. agalactiae mengalami meningoensefalitis, sedangkan pada ikan mas hanya mengalami meningitis. Streptococcus agalactiae merupakan patogen spesifik pada ikan nila, hal ini terbukti dengan sintasan ikan mas yang mencapai 100%.
Collections
- MT - Fisheries [2934]