dc.description.abstract | Permintaan obat herbal dunia semakin meningkat, tentunya diperlukan usaha yang lebih intensif agar pasokan bahan baku produk biofarmaka dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana daya saing yang terjadi antardua negara di dunia terhadap penyediaan produk ekspor serta menganalisis faktor yang memengaruhi permintaan ekspor produk biofarmaka dunia terhadap negara tujuan utama. Metode analisis yang digunakan dalam penenelitian ini adalah Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD) dan Gravity Model. Periode waktu yang diteliti adalah rata-rata tahun 2003 hingga 2012. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang baik terhadap komoditi kunyit dan kayu gaharu apabila dibandingkan dengan negara pesaing berdasarkan analisis RCA dan EPD dengan posisi daya saing “Lost Oppportunity”. Hasil estimasi faktor yang memengaruhi permintaan produk biofarmaka adalah Real GDP, Real Exchange Rate, Population dan Economic Distance berdasarkan analisis gravity model, seluruh variabel indepeden berpengaruh secara signifikan terhadap dependen dan sesuai dengan hipotesis. | en |