Show simple item record

dc.contributor.advisorSyahbirin, Gustini
dc.contributor.advisorMohamad, Kusdiantoro
dc.contributor.authorNurfadilawati
dc.date.accessioned2015-05-05T06:39:10Z
dc.date.available2015-05-05T06:39:10Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75003
dc.description.abstractTemu lawak (Curcuma xanthorriza) telah diketahui memiliki berbagai aktivitas farmakologis dengan kurkuminoid adalah senyawa aktif yang dominan. Penelitian ini bertujuan menentukan kadar kurkuminoid dan menguji toksisitas ekstrak etanol dan fraksi etil asetat temu lawak. Kadar kurkuminoid ditentukan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi, sedangkan uji toksisitas menggunakan larva udang (metode BSLT) dan embrio ikan zebra (metode ZFET). Berdasarkan hasil penelitian, kadar kurkuminoid ekstrak etanol lebih tinggi daripada fraksi etil asetat, yaitu 105 mg/g. Hasil uji toksisitas menunjukkan nilai konsentrasi mematikan 50% (LC50) pada metode ZFET lebih kecil daripada metode BSLT. Pada metode BSLT, nilai LC50 ekstrak etanol adalah 238 ppm dan fraksi etil asetat 177 ppm, sedangkan pada metode ZFET, nilai LC50 96 jam pascafertilisasi ekstrak etanol adalah 80 ppm dan fraksi etil asetat 94 ppm. Ekstrak etanol menyebabkan malformasi mayor pada jantung, sedangkan pemberian fraksi etil asetat menyebabkan malformasi mayor pada sumbu tubuh dan jantung embrio ikan zebra.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcNatural Scienceen
dc.subject.ddcChemistryen
dc.titleToksisitas Ekstrak Etanol Temu Lawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Berdasarkan Uji Letalitas Larva Udang dan Embrio Ikan Zebraen
dc.subject.keywordBSLTen
dc.subject.keywordLC50en
dc.subject.keywordtemu lawaken
dc.subject.keywordtoksisitasen
dc.subject.keywordZFETen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record