Show simple item record

dc.contributor.advisorFarid, Muhamad
dc.contributor.advisorKhotib, Mohammad
dc.contributor.authorKhayatun, Lesya Agness
dc.date.accessioned2015-05-05T02:59:48Z
dc.date.available2015-05-05T02:59:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74989
dc.description.abstractFine coal merupakan hasil samping proses produksi batu bara yang tidak dimanfaatkan dan tertimbun sebagai limbah. Sebelum dapat dimanfaatkan, fine coal perlu dicirikan dan diolah terlebih dulu. Penelitian ini menggunakan 2 sampel fine coal dari kolam penampungan yang sama, di 2 titik lokasi yang berbeda. Sampel memiliki kadar abu 33% dan 32% serta zat terbang 64% dan 68%. Tidak terdeteksi logam berat Cr dan Cd, serta ditemukan gugus fungsi yang serupa dengan batu bara (rantai alifatik, cincin aromatik, dan karboksilat). Poliakrilamida (PAM) digunakan sebagai flokulan. Polimer ini dipilih karena bersifat hidrofilik, sehingga mudah larut dalam fase koloid fine coal. PAM nonionik dan anionik dibandingkan untuk mengetahui interaksi amonium aluminium sulfat (tawas) sebagai koagulan dengan kedua jenis PAM tersebut. Kekeruhan fine coal setelah koagulasi dan flokulasi diukur secara turbidimetri. Kekeruhan terendah ialah 128 NTU, yang diperoleh dengan konsentrasi tawas 250 mg/L dan PAM nonionik 25 mg/L. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan batas maksimum kekeruhan yang ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 113/2003, yaitu 400 NTU.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcNatural Scienceen
dc.subject.ddcChemistryen
dc.titlePencirian dan Pengolahan Fine Coal dengan Poliakrilamida sebagai Flokulanen
dc.subject.keywordfine coalen
dc.subject.keywordflokulasien
dc.subject.keywordpoliakrilamidaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record