Show simple item record

dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.advisorSetyobudiandi, Isdrajad
dc.contributor.authorKamal, Rauda G.
dc.date.accessioned2015-04-27T03:19:24Z
dc.date.available2015-04-27T03:19:24Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74851
dc.description.abstractConus atau yang biasa disebut siput kekede sudah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama cangkangnya sebagai hiasan atau bahan baku untuk kerajinan tangan, dan sumber makanan. Perairan Laluin merupakan satu–satunya daerah yang masyarakatnya banyak memanfaatkan siput kekede sebagai mata pencaharian (perikanan) dan konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur komunitas siput kekede di perairan Laluin, serta strategi pengelolaan populasi dan habitat siput kekede tersebut. Pengambilan sampel dan analisis data dilakukan dari bulan Agustus hingga Desember 2013 di perairan Laluin, stasiun pengamatan di bagi menjadi 2 berdasarkan daerah penangkapan siput kekede. Metode sampling yaitu line transek dengan analisis data meliputi kepadatan, keanekaragaman jenis, indeks dominasi, pola penyebaran, indeks kemerataan, distribusi frekuensi panjang, hubungan panjang bobot, pertumbuhan siput kekede, dan produksi surplus. Hasil analisis data tersebut kemudian dihubungkan dengan kegiatan penangkapan di perairan Laluin agar dapat diketahui pengaruhnya terhadap struktur komunitas siput.Conus yang di temukan di Perairan Laluin sebanyak 9 spesies yaitu Conus planorbis, Conus flavidus, Conus literatus, Conus leopardus, Conus marmoreus, Conus batulinus, Conus eburneus, Conus textile, dan Conus magus. Kualitas air pada Perairan Laluin masih tergolong baik untuk pertumbuhan siput kekede. Conus flavidus memiliki kepadatan tertinggi pada stasiun 1 yaitu sebesar 46 Ind/120 m2 yang ditemukan pada bulan Agustus dan yang terendah yaitu Conus planorbis yaitu sebesar 4 ind/120 m2 sedangkan kepadatan tertinggi pada stasiun 2 yaitu C.marmoreus dan C. flavidus sebesar 41 Ind/120 m2 yang ditemukan pada bulan Agustus dan C.batulinus tidak ditemukan pada bulan september. Jenis siput kekede yang terdapat pada stasiun 1 dan 2 memiliki pola sebaran mengelompok, pada kedua stasiun tidak ada jenis yang mendominasi, keanekaragaman jenis pada stasiun 1 sedang sedangkan pada stasiun 2 keanekaragaman jenis siput kekede tinggi, spesies siput kekede pada kedua stasiun tersebar secara merata. Kisaran panjang kelas siput kekede tersebut terdiri atas 6-8 kelas dengan frekuensi terbanyak ditemukan pada selang kelas 27-69.76 mm, dan siput kekede ini memiliki 1 dan 2 generasi yang mampu hidup dalam waktu dan di lokasi yang sama.Pertumbuhan siput kekede di perairan Laluin tergolong cepat, hal ini dapat di lihat dengan panjang maksimal (Lmaks) yang dicapai siput kekede ini berkisar antara 55.86-108.73 mm dalam waktu 1-6 tahun. Panjang dan bobot siput kekede cenderung memanjang. Kegiatan penangkapan siput kekede yang dilakukan terus-menerus di perairan Laluin ini mulai dikhawatirkan populasinya, karena semakin menurun hasil tangkapan nelayan, hal ini disebabkan karena sumberdaya siput yang semakin berkurang. Pendugaan surplus produksi menggunakan model schaeffer yang menghasilkan nilai MSY sebesar 48,59 kg/minggu dengan upaya penangkapan maksimum 16 orang nelayan dan jumlah tangkapan yang di perbolehkan sebesar 38,87 kg/minggu. Strategi pengelolaan yang diperlukan untuk memperbaiki struktur komunitas siput kekede dilakukan melalui pengaturan waktu penangkapan, ukuran tangkap dan kegiatan budidaya.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFisheriesen
dc.subject.ddcSnailsen
dc.subject.ddcHalmahera-Maluku Utaraen
dc.titleAnalisis Komunitas Siput Kekede (Conus spp) di Perairan Laluin Kayoa Maluku Utaraen
dc.subject.keywordKomunitasen
dc.subject.keywordPertumbuhanen
dc.subject.keywordPenangkapanen
dc.subject.keywordSiput Kekede (Conus)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record