Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmadipoera, Agus Saleh
dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.authorJasmine, Agitha Saverti
dc.date.accessioned2015-04-09T06:57:06Z
dc.date.available2015-04-09T06:57:06Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74656
dc.description.abstractLaut Timor merupakan wilayah perairan luas yang mencakup dangkalan Sahul serta Celah Timor (Timor Passage) yang sempit dan dalam di sisi selatan Pulau Timor – Rote, dimana partisi terbesar (51%) dari rerata transport Arus Lintas Indonesia (Arlindo) mengalir sepanjang waktu ke Samudera Hindia melalui Celah Timor ini. Akan tetapi, di kawasan dangkalan Sahul pola sirkulasinya bersifat musiman karena pengaruh seretan angin Monsun. Sehingga interaksi antara Arlindo yang kuat dan persisten dengan sirkulasi di dangkalan Sahul diduga dapat mempengaruhi pola persebaran bahan pencemar, terutama terkait dengan kejadian kecelakaan tumpahan minyak mentah dari anjungan Montara di kawasan lepas pantai Laut Timor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pola sirkulasi permukaan Laut Timor antara 2009-2010, serta pola trajektori (Lagrangian) massa air dari lokasi kebocoran minyak Montara antara September - November 2009. Data deret-waktu rataan-harian keluaran model sirkulasi laut 3- dimensi dari INDESO dengan resolusi horizontal sekitar 9 km dianalisis dengan fungsi orthogonal emphirik (EOF), serta analisis trajektori kualitatif dengan tools Ariane. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur spasial sirkulasi permukaan di Laut Timor dicirikan oleh kontras dua regim dengan energi kinetik yang kuat di sepanjang pita Celah Timor sebagai representasi arus kuat Arlindo Timor, dan energi kinetik yang relatif lemah dari sirkulasi musiman di dangkalan Sahul. Pola distribusi spasial suhu dan salinitas juga terlihat konsisten, dimana sebaran salinitas dan suhu tinggi berada di dangkalan Sahul, tetapi suhu dan salinitas relatif rendah berada Celah Timor. Variasi temporal energi kinetik arus dan suhu didominasi oleh fluktuasi skala semi-tahunan, tetapi salinitas berfluktuasi secara tahunan. Hasil analisis trajektori Lagrangian massa air permukaan dengan posisi awal di lokasi anjungan minyak Montara dalam rentang waktu September- November 2009 (kejadian bocornya minyak mentah dari anjungan Montara) menunjukkan bahwa dalam waktu 30 hari pertama, pola trajektori massa air permukaan dari lokasi anjungan berbentuk zigzag yang berbelok kearah selatan, kemudian berbelok kembali kearah baratlaut dengan lintasan trajektori yang relatif pendek yang diduga karena adanya pusaran arus yang relative lemah. Akan tetapi, dalam 30 hari kedua, lintasan trajektori massa air mengarah ke timurlaut, kemudian masuk ke wilayah sumbu utama Arlindo Celah Timor, sehingga terbawa dengan cepat hampir kearah barat mengikuti perlintasan Arlindo ke Samudera Hindia. Pola trajektori massa air permukaan tersebut diduga berkaitan dengan pola dispersi tumpahan minyak, dimana sebagian besar bahan pencemar tersebut terbawa oleh arus kuat Arlindo Timor kearah barat.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFisheriesen
dc.subject.ddcMarine scienceen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePola Sirkulasi Permukaan dan Analisis Trajektori Tahun 2009- 2010 di Laut Timoren
dc.subject.keywordSirkulasi Permukaanen
dc.subject.keywordAnalisis Trajektorien
dc.subject.keywordLaut Timoren
dc.subject.keywordArlindo Timoren
dc.subject.keywordINDESOen
dc.subject.keywordTumpahan Minyak Montaraen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record