dc.description.abstract | Tuna adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di Indonesia dan di dunia. Operasi penangkapan tuna terdiri dari persiapan penangkapan, operasi penangkapan, penanganan hasil tangkapan, dan pemasaran hasil tangkapan. Produksi bersih adalah usaha berupa pencegahan awal, pengurangan terbentuknya limbah dan pemanfaatan limbah melalui daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penyediaan perbekalan, mutu hasil tangkapan, dan pola penanganan sisa komponen operasi pada kapal longline. Metode penelitian ini adalah studi kasus dalam penerapan teknik produksi bersih pada operasi penangkapan tuna. Metode analisis yang digunakan meliputi diagram pareto, peta kendali mutu, diagram sebab akibat, analisis sisa air bersih, es dan umpan, serta deskriptif mengenai perbekalan. Hasil diagram pareto menunjukkan warna daging pucat, mata pudar, daging kurang kenyal sebagai cacat yang dominan pada hasil tangkapan tuna. Penyebab cacat dikelompokkan menjadi empat faktor utama, yaitu nelayan, metode penanganan, sarana dan material. Peta kendali np menunjukkan kegiatan produksi usaha perikanan tuna masih dalam batas pengendalian. Komponen yang mempunyai sisa setelah operasi penangkapan antara lain umpan sebanyak 50 dus, es sebanyak 50 balok, dan air bersih sebesar 725 liter. Sisa umpan dapat diolah menjadi bentuk yang lain. Sisa es dan sisa air bersih dapat digunakan untuk mencuci tuna hasil tangkapan dan mencuci kapal setelah operasi penangkapan. | en |