Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Penyuluh Kehutanan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penyuluh kehutanan, menganalisis tingkat motivasi, kepuasan kerja dan kinerja penyuluh kehutanan, serta menganalisis sejauhmana profil penyuluh, motivasi dan kepuasan kerja berhubungan dengan kinerja penyuluh kehutanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014 di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, studi literatur, dan teknik sensus (43 penyuluh kehutanan). Peubah-peubah yang diamati dan diduga mempengaruhi kinerja penyuluh kehutanan terdiri atas: (1) profil penyuluh (umur, masa kerja, tingkat pendidikan, dan frekuensi pelatihan), (2) motivasi kerja (tingkat berprestasi, tingkat kepekaan terhadap informasi, tingkat pemaknaan kerja, tingkat kewenangan dan tanggung jawab, tingkat dukungan administrasi dan kebijakan, tingkat dukungan pembinaan dan supervisi, tingkat imbalan, tingkat hubungan interpersonal, dan kondisi wilayah kerja), dan (3) kepuasan kerja (faktor psikologi, faktor sosial, faktor finansial, dan faktor fisik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penyuluh kehutanan Kabupaten Cianjur Jawa Barat mempunyai kategori umur tua, yaitu di atas 48 tahun (72 persen), mempunyai masa kerja lama, yaitu di atas 23 tahun (58 persen), tingkat pendidikan tinggi, yaitu S1-S2 (70 persen), dan frekuensi pelatihan yang rendah, yaitu 1-3 kali per tahun (67 persen). Tingkat motivasi kerja termasuk kategori tinggi cenderung sedang, tingkat kepuasan kerja termasuk kategori tinggi, dan tingkat kinerja termasuk kategori sedang. Terdapat hubungan nyata antara motivasi kerja dengan kinerja penyuluh kehutanan, namun tidak terdapat hubungan nyata antara profil penyuluh dan kepuasan kerja dengan kinerja penyuluh kehutanan. Subpeubah profil penyuluh dan kepuasan kerja tidak ada yang berhubungan nyata dengan kinerja penyuluh kehutanan. Hal ini dikarenakan meskipun terdapat proses transfer ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang baik antara sesama penyuluh kehutanan serta sistem kerja yang berjalan baik berupa pelaksanaan monev di Dishutbun Cianjur, namun frekuensi pelatihan yang rendah dan tingkat pendidikan tinggi penyuluh kehutanan yang kurang sesuai dengan bidang kehutanan menyebabkan kinerja penyuluh kehutanan menjadi kurang optimal. Subpeubah motivasi kerja yang berhubungan nyata dengan kinerja penyuluh kehutanan adalah tingkat berprestasi, tingkat kepekaan terhadap informasi, tingkat pemaknaan kerja, tingkat kewenangan dan tanggung jawab, tingkat dukungan administrasi dan kebijakan, tingkat dukungan pembinaan dan supervisi, serta kondisi wilayah kerja. Sebaliknya, subpeubah motivasi kerja yang tidak berhubungan nyata dengan kinerja penyuluh kehutanan adalah tingkat imbalan dan tingkat hubungan interpersonal. Adanya totalitas penyuluh dalam melaksanakan tupoksinya walaupun dengan keterbatasan tunjangan operasional yang ada, dan tingginya tingkat kewenangan, pengetahuan serta kemandirian penyuluh dalam pelaksanaan tupoksinya menyebabkan kinerja penyuluh kehutanan tetap cukup baik. Menindaklanjuti hasil tersebut, Dishutbun Kabupaten Cianjur perlu meningkatkan jumlah pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan penyuluh di lapangan mengingat frekuensi pelatihan bagi penyuluh kehutanan yang masih rendah, mengarahkan agar pendidikan tinggi yang akan ditempuh oleh penyuluh agar sesuai dengan bidang kehutanan, dan lebih meningkatkan kesejahteraan penyuluh kehutanan mengingat totalitas penyuluh dalam menjalankan tupoksinya dengan segala keterbatasan yang ada. Selanjutnya, Dishutbun Kabupaten Cianjur perlu melakukan rekruitmen penyuluh kehutanan mengingat penyuluh kehutanan yang ada sebagian besar akan segera memasuki usia pensiun. Pembinaan dan kaderisasi Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) di setiap desa merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan jumlah penyuluh kehutanan. Pentingnya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja penyuluh kehutanan sebagai informasi dan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan penyuluhan kehutanan.
Collections
- MT - Human Ecology [2242]