Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.authorWati, Sulistyo
dc.contributor.authorMarlinda, Shella
dc.contributor.authorSamara, Furqon Abrory
dc.contributor.authorPasha, Hilda Kemala
dc.contributor.authorNugroho, Irhas Fajar
dc.date.accessioned2015-02-17T06:23:36Z
dc.date.available2015-02-17T06:23:36Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74155
dc.description.abstractPembenihan ikan betok merupakan tahapan awal yang menunjang produksi hasil perikanan budidaya. Namun, tahapan tersebut memiliki kendala dalam penyediaan benih karena tingkat mortalitas tinggi ketika fase larva. Fase larva merupakan fase kritis karena larva mulai kehilangan energi dari tubuhnya (kuning telur) sehingga harus memanfaatkan sumber energi dari lingkungan. Faktor pakan sangat mempengarungi terhadap kelangsungan hidup larva ikan betok sehingga diperlukan pakan yang cocok. Pakan alami merupakan solusi tepat dalam penyedia energi karena ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva. Jenis pakan alami yang cocok bagi larva betok yakni rotifera. Kebutuhan nutrisi yang cukup mampu meningkatkan pertumbuhan dan penyempurnaan organ hingga larva mencapai dewasa. Protein merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan agar larva mampu tumbuh optimal. Pengkayaan rotifera dengan bahan sumber protein mampu menunjang kelangsungan hidup larva. Bahan pengkayaan untuk rotifera memiliki efektivitas berbeda-beda sehingga perlu dilakukan pengkajian uji efektivitas bahan pengakaya sumber protein yang paling optimum bagi pertumbuhan larva. Penelitian ini menggunakan empat bahan sumber protein yaitu ragi roti, ragi bir, jus daging ikan mas dan darah ikan mas. Parameter yang diamati antara lain tingkat kelangsungan hidup larva, biomassa, bobot individu, dan %BK protein (rotifera dan larva). Hasil parameter dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan SPSS 16.0 untuk membedakan pengaruh efektivitas tiap bahan pengkayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan darah ikan mas sebesar 89,43% dengan kandungan protein rotifera 39,84%. Kandungan protein larva tertinggi terdapat pada perlakuan ragi roti sebesar 54,40% dengan bobot individu terbaik 3,83 mg.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titleSuperoti: suplemen berprotein tinggi bagi rotifer dalam meningkatkan kelangsungan hidup larva ikan betok (anabas testudineus)en
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordIkan betoken
dc.subject.keywordrotiferaen
dc.subject.keywordpengkayaan rotiferaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record