Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayuningsih, Mulyorini
dc.contributor.authorGinting, Ardhi Novrialdi
dc.contributor.authorArdani, Rahmy
dc.contributor.authorDelfitriani
dc.contributor.authorIqbal, Muhammad
dc.contributor.authorHandoko, Briliyan Panji
dc.date.accessioned2015-02-12T03:32:34Z
dc.date.available2015-02-12T03:32:34Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73993
dc.description.abstractSabun mandi merupakan bahan pembersih kulit terpenting. Produksi sabun mandi yang memenuhi persyaratan tertinggi dalam hal penampilan, konsistensi, kemampuan membusa, dan kestabilan, merupakan seni dan ilmu tersendiri. Komposisi normal dari suatu sabun mandi di antaranya 78-80% asam-asam lemak, gliserol 0-1%, garam biasa 0,2-0,5%, alkali bebas 0,03-0,05%, rosin 0-2%, superfatting agents 0-2%, antioxidant (pigmen pemutih) q.s, parfum 0,5-3,0%, aquadest 100%. Kelemahan sabun mandi pada umumnya adalah garam-garam asam lemak akan kehilangan keefektifan di dalam air sadah atau air garam yang tidak dapat ditoleransi kulit wajah. Indonesia merupakan negara tropis yang menyebabkan bakteri tumbuh dan berkembang secara cepat. Penggunaan sabun bakteri dijadikan sebagai solusi dari masalah bakteri ini. Sabun antibakteri membantu penyembuhan pada kulit yang terinfeksi bakteri serta dapat mencegah infeksi pada kulit. Hal yang mesti diperhatikan adalah, triclosan bisa berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan. Karena susunan kimianya mirip dengan beberapa jenis antibiotik, triclosan dipercaya ikut berkontribusi terhadap resistensi antibiotik. Sehingga meskipun kita mengkonsumsi antibiotik untuk mengatasi infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, antibiotik tersebut tidak mampu lagi membunuh bakteri sebagaimana mestinya. Tanaman Lidah mertua (Mother in law tongue) yang dikenal dengan sebutan ilmiah Sansevieria, adalah merupakan jenis tumbuhan termasuk kelompok suku Sansevieriaceae. Tanaman ini mengandung antibiotika. Kandungan kimia yang telah diketahui terdapat pada Sansevieria adalah, polifenol, kardamin dan abamagenin. Getah spesies tertentu seperti Sansevieria ehrenbergii dipercaya mengandung antiseptik. Daunnya sering digunakan sebagai penbalut luka pada pengobatan tradisional. Daun Maasai, kelompok etnis asli Afrika yang bermukim di wilayah Kenya dan di utara Tanzania, mengunakan Sansevieria ehrenbergii untuk antiseptik, pembalut luka alami. Daun mentah yang dihancurkan digunakan untuk luka cacar air. Berdasarkan hal diatas, perlu dilakukan penelitian tentang potensi Sansevieria ehrenbergii sebagai sabun antibakteri sebagai alternatif sabun ramah lingkungan.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titleFormulasi sabun transparan antibakteri ekstrak lidah mertua sansivieria ehrenbergii sebagai sabun ramah lingkunganen
dc.typeOtheren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record