dc.description.abstract | Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Gerakan Menanam 1 Milyar Pohon sejak tahun 2011 dalam upaya mengurangi laju deforestasi. Pertamina Foundation, di bawah PT. Pertamina (Persero), turut serta dengan mengadakan program Gerakan Menabung Pohon (GMP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan finansial dan ekonomi dari Gerakan Menabung Pohon Pertamina Foundation dengan petani sebagai pelaku usaha. Analisis kelayakan dilakukan dalam dua skenario yaitu tanpa perdagangan karbon dan dengan perdagangan karbon. Adapun penelitian dilakukan di Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Di Desa Neglasari terdapat 50 petani yang terlibat dalam GMP. Pohon yang ditanam berjenis Sengon sebanyak 875.891 bibit dengan luas lahan 106,4 ha. Selain itu terdapat tumpang sari berupa tanaman teh. Menghitung penyerapan CO2 oleh pohon Sengon menggunakan persamaan allometrik Y=0,1479 D2,2989. Harga karbon yang digunakan adalah US$ 10/tCO2. Estimasi nilai ekonomi total dari penyerapan karbon oleh pohon Sengon adalah Rp 29.879.682.098,-. Mekanisme perdagangan karbon antara petani GMP dengan perusahaan yang membeli dibantu oleh verifikator dari Pertamina Foundation. Perdagangan karbon dilakukan setiap setahun sekali terhitung mulai bulan tanam dari pohon Sengon. Dari aspek finansial, NPV dari GMP yang diperoleh petani adalah Rp 43.966.108.863,-; Net B/C yaitu 2,2; IRR sebesar 45%. Sementara apabila petani terlibat dalam perdagangan karbon maka NPV yang diperoleh adalah Rp 66.813.416.910,-; Net B/C yaitu 5; IRR sebesar 67%. Dari aspek ekonomi, NPV adalah Rp 112.013.695.125,-; Net B/C yaitu 10; IRR sebesar 104%. Dengan demikian petani di Desa Neglasari layak untuk melanjutkan program GMP, serta lebih baik bila terlibat dalam perdagangan karbon. | en |