Estimasi Nilai Kerusakan Dan Kerugian Sumberdaya Akibat Kegiatan Penambangan Pasir Di Daerah Aliran Sungai Serayu (Studi Kasus: Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah)

Abstract

Sungai Serayu memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah pemanfaatan pasir. Pemanfaatan ini bersifat ekstraktif dan dapat merusak lingkungan. Desa Srowot adalah salah satu wilayah yang mengalami kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir. Para penambang pasir menambang di wilayah yang seharusnya tidak boleh ditambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi (1) pendapatan yang hilang dari penambangan pasir dan kerusakan sumber daya pasir, (2) pendapatan yang diperoleh dari penambangan pasir, dan (3) membandingkan pendapatan yang hilang dan pendapatan yang diterima. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisis menggunakan metode valuasi ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendapatan yang hilang sebesar Rp 699 316 263. Pasir juga memiliki nilai deplesi atau nilai penyusutan sebesar Rp 2 447 498 880. Pendapatan yang diterima dari kegiatan penambangan pasir sebesar Rp 3 462 000 000. Pendapatan yang diterima lebih besar dari pendapatan yang hilang dan nilai deplesi sumber daya. Berdasarkan hasil ini, penambangan pasir di Desa Srowot masih layak untuk dijalankan karena masih menguntungkan. Penambangan pasir di Desa Srowot harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam surat ijin penambangan dan menambang di wilayah yang diijinkan.