. Dampak Perubahan Harga Output Dan Input Terhadap Daya Saing Usaha Pembenihan Ikan Patin Di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Abstract

Ikan patin adalah salah satu komoditas yang menjadi sasaran program revitalisasi perikanan budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ikan patin memiliki peluang ekspor, permintaan dalam negeri, dan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi serta teknologi pembudidayaan yang telah berkembang di masyarakat. Kecamatan Ciampea adalah sentra produksi pembenihan ikan patin di Kabupaten Bogor Barat. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui karakteristik usaha pembenihan ikan patin; (2) menganalisis keunggulan kompratif dan keunggulan kompetitif usaha pembenihan ikan patin berdasarkan skala usaha; dan (3) menganalisis dampak perubahan harga input dan output terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif usaha pembenihan ikan patin berdasarkan skala usaha di Kecamatan Ciampea. Penelitian menggunakan data populasi 32 pengusaha pembenihan ikan patin yang dikelompokkan berdasarkan strata, yaitu 11 pengusaha skala kecil, 11 pengusaha skala menengah, dan 10 pengusaha skala besar di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dengan metode wawancara langsung menggunakan kuesioner. Analisis daya saing menggunakan metode Policy Analysis Matrix (PAM). Rasio Biaya Privat (RBP) dan Rasio Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) usaha pembenihan ikan patin pada setiap skala usaha kurang dari satu, yang menunjukkan usaha pembenihan ikan patin pada setiap skala usaha memiliki daya saing. Peningkatan harga output dapat meningkatkan daya saing dan peningkatan harga input dapat menurunkan daya saing pada setiap skala usaha pembenihan ikan patin di Kecamatan Ciampea. Guna menekan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing pada usaha pembenihan ikan patin maka pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif berupa subsidi kepada input produksi terutama pakan ikan artemia yang masih impor dari luar negeri.