Show simple item record

dc.contributor.authorAtklistiyanti, Catur
dc.contributor.authorRivai, Reza Ramdan
dc.contributor.authorSantoso, Yoga Setiawan
dc.contributor.authorHerwitarahman, Alifiya
dc.contributor.authorSarjono, Budi Yadhika
dc.date.accessioned2015-01-07T07:22:23Z
dc.date.available2015-01-07T07:22:23Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73127
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang paling banyak di konsumsi Indonesia. Kebutuhan kedelai Indonesia masih sebanyak 71% yang di impor. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi dalam perkebunan karet. dengan menghasilkan Tempe merupakan salah satu panganan sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Potensi ini menghasilkan biji karet dengan produksi 0.8-1.2 ton/ha dengan kandungan protein 27%. Permasalahan yang timbul dari biji karet adalah kandungan HCN yang tinggi sehingga perlu direduksi untuk pemanfaatannya seperti pembuatan tempe. Penurunan ini dilaksanakan dengan melakukan perlakuan perendaman dan perebusan. Perlakuan tersebut terdiri atas P1=15 menit, P2=30 menit, P3=45 menit, Q1= 4 jam, Q2= 6 jam, Q= 8 jam. Penurunan kadar HCN ini yang terbaik ini ada pada kombinasi perlakuan P1Q2. Hasil penurunan ini dapat membuat biji karet menjadi aman dikonsumsi baik untuk panganan tempe dan yang lainnyaen
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titleKajian teknik reduksi asam sianida (HCN) pada tempe biji karet dalam upaya peningkatan diversifikasi protein nabatien
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordbiji kareten
dc.subject.keywordHCNen
dc.subject.keywordreduksien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record