Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.advisorAdhi, Andriyono Kilat
dc.contributor.authorFajar, Amerina I
dc.date.accessioned2015-01-07T03:06:28Z
dc.date.available2015-01-07T03:06:28Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73069
dc.description.abstractJagung saat ini merupakan komoditas strategis yang yang dibutuhkan industri pakan ternak. Permasalahannya tidak semua jagung dalam negeri memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan pabrikan. Pabrik pakan ternak saat ini kesulitan mendapatkan jagung dalam negeri sehingga pabrik pakan menggunakan jagung impor sebagai bahan baku pakan, data lima tahun terakhir menunjukan kenaikan pada jumlah impor jagung yang signifikan. Dalam pemenuhan kebutuhan jagung nasional , Jawa Barat memiliki andil besar karena pabrik pakan berlokasi di Jawa Barat serta Jawa Barat juga merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di Indonesia. Maka, untuk dapat memenuhi kebutuhan pabrik pakan dan menghentikan impor dibutuhkan optimalisasi rantai pasok pemasaran jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi rantai pasok jagung di Jawa Barat menggunakan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN), menganalisis kinerja rantai pasok jagung di Jawa Barat, dan menganalisis aktivitas nilai tambah yang dilakukan oleh para anggota rantai pasok di Jawa Barat, sehingga hasil dari penelitian dapat dijadikan dasar untuk memberikan rekomendasi optimalisasi rantai pasok jagung di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi rantai pasok jagung di Jawa Barat belum berjalan dengan baik. Sasaran pasar memiliki target yang jelas namun terdapat permasalahan dalam optimalisasi sasaran rantai pasok, yaitu petani petani tidak ditunjang dengan pengetahuan mengenai kualitas jagung yang baik. Penerapan manajemen dan jaringan dalam rantai pasok belum berjalan dengan baik,salah satunya dapat dilihat kesepakatan kontraktual antar lembaga pemasaran tanpa perjanjian tertulis. Kesepakatan tidak tertulis menimbulkan kesulitan dalam hal memprediksi jumlah jagung yang harus dijual kepada pabrik sedangkan pabrik memiliki aturan yang harus ditaati. Selain itu, dukungan pemerintah sebelumnya hanya fokus pada sarana fisik pada subsitem hilir, akibatnya pengawasan pada pemasaran jagung tidak diperhatikan. Sedangkan, pada sumberdaya rantai pasok ditemukan fakta bahwa modal masih menjadi kendala bagi pedagang desa serta koperasi padahal keduanya merupakan anggota yang berhubungan langsung dengan petani. Proses bisnis rantai pasok terkendala karena pada aliran produk jagung dari petani hingga PB belum terintegrasi dengan baik, belum ada siklus yang pasti sehingga waktu pengiriman ataupun kuota yang dikirim tidak bisa diprediksi dengan baik. Aliran informasi pada rantai pasok jagung memiliki kelemahan yaitu informasi ketersediaan jagung tidak terprediksi di tingkat PD dan PPK .Gambaran kondisi rantai pasok ini diharapkan dapat menjadi dasar rekomendasi perbaikan rantai pasok. Pengukuran kinerja rantai pasok yang dilakukan dengan pendekatan efisiensi pemasaran menunjukan bahwa rantai pasok masih belum mencapai kinerja optimal, dua dari tiga saluran pemasaran memiliki nilai rasio biaya dan keuntungan rendah walaupun marjin dan farmer’s share bernilai tinggi. Analisis nilai tambah menunjukan bahwa aktivitas yang dilakukan petani dapat memberikan nilai tambah lebih besar dibandingkan anggota rantai pasok lainnya, maka anggota rantai pasok lain harus melakukan aktifitas-aktifitas pemasaran dengan lebih efisien.en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Rantai Pasok Jagung di Jawa Baraten
dc.subject.keywordJagungen
dc.subject.keywordNilai Tambahen
dc.subject.keywordPemasaranen
dc.subject.keywordRantai Pasoken


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record