Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorDaryanto, Heny K.
dc.contributor.authorAldillah, Rizma
dc.date.accessioned2015-01-06T06:36:03Z
dc.date.available2015-01-06T06:36:03Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73016
dc.description.abstractKedelai dijuluki sebagai Gold from the Soil, atau World's Miracle mengingat kualitas protein tinggi, seimbang dan lengkap. Konsumsi kedelai di Indonesia dipastikan akan terus meningkat setiap tahunnya mengingat beberapa pertimbangan seperti bertambahnya populasi penduduk, peningkatan pendapatan per kapita, kesadaran masyarakat akan gizi makanan. Namun produksi kedelai belum mencukupi kebutuhan lokal, sehingga pada 5 tahun terakhir impor rata-rata mencapai 80 persen per tahun (FAO, 2013), walaupun demikian, dalam rencana strategis pengembagan pertanian, Indonesia memiliki tujuan mencapai swasembada kedelai tahun 2020. Permasalahan utama adalah produksi kedelai nasional lebih rendah daripada kebutuhan dalam negeri, sehingga selalu mengalami defisit. Untuk itu, dilakukan analisis produksi dan konsumsi kedelai nasional yang bertujuan menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi produksi dan konsumsi kedelai nasional, bagaimana proyeksi produksi dan konsumsi kedelai nasional di tahun yang akan datang, serta bagaimana alternatif simulasi yang dapat dilakukan guna meningkatkan produksi kedelai nasional. Hasil analisis simultan menyimpulkan bahwa produksi kedelai nasional (PKN) dipengaruhi oleh luas area (LATKN) dan produktivitas (PRKN), dimana perubahan LATKN dan PRKN resposif terhadap LATKNt- 1 dan PRKNt-1. Sedangkan perubahan konsumsi (KKN) responsive terhadap penawaran (SKN), dimana SKN mempengaruhi harga nasional (HKN), begitupun harga impor (HKI) terintegrasi oleh HKN, sehingga perubahan harga impor mempengaruhi volume impor (KIK), kesesuaian model bagus (fit) berada dalam kisaran 75 – 98 persen. Hasil peramalan tahun 2013 – 2020 menghasilkan rata-rata pertumbuhan produksi sebesar 1.2 jutaan ton atau sekitar 6.8 persen per tahun dan konsumsi sebesar 2.8 jutaan ton atau sekitar 2.1 persen per tahun, namun demikian, defisit rata-rata mengalami penurunan rata-rata sekitar 0.98 persen atau 1.4 jutaan ton per tahun. Analisis simulasi kebijakan bertujuan menganalisis strategi untuk meningkatkan produksi kedelai nasional pada periode 2013 – 2020 sesuai hasil peramalan, dimana simulasi tersebut diantaranya meningkatkan LATKN 7 persen, HKI 100 persen dan HKN 50 persen. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar penerapan pembelian harga petani spesifik lokasi, penetapan tarif impor kembali sesuai aturan WTO, kontribusi agribisnis misalnya diversifikasi produk, serta pemotongan jalur tataniaga yang lebih efisien dan efektif dari produsen ke konsumen.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcEconomicsen
dc.subject.ddcAgricultural Economicsen
dc.subject.ddcAnalisisen
dc.titleAnalisis Produksi Dan Konsumsi Kedelai Nasionalen
dc.subject.keywordkebijakanen
dc.subject.keywordkedelaien
dc.subject.keywordkonsumsien
dc.subject.keywordperamalanen
dc.subject.keywordproduksien
dc.subject.keywordsimulasien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record