dc.description.abstract | Sebagian kapal di Aceh dibangun di galangan kapal tradisional. Kapal-kapal yang dibangun secara tradisional biasanya tidak mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun badan yang berwenang untuk menetapkan standar konstruksi kapal di Indonesia adalah Biro Klasifikasi Indononesia (BKI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tahap pembuatan, ukuran dan bahan konstruksi kapal di Pangkalan Pendaratan Ikan di Kabupaten Pidie, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data diambil dengan cara pengukuran langsung, wawancara dan studi literatur kemudian data dianalisis secara deskriptif numerik. Tahap pembangunan KM. Karunia Nusantara terdiri atas 8 tahap. Tahap pembangunan kapal di Aceh sebagian besar sama dengan di daerah lain di Indonesia. Bahan yang digunakan untuk konstruksi utama kapal adalah kayu laban (Vitex Pubesceus Vahl). Bagian konstruksi kapal yang diukur pada penelitian terdiri atas lunas, linggi haluan, linggi buritan, gading-gading, papan kulit, galar dan balok geladak. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 94,4% ukuran konstruksi utama kapal yang tidak sesuai dengan standar BKI. | en |