Show simple item record

dc.contributor.advisorSarwoprasodjo, Sarwititi
dc.contributor.advisorSusanto, Djoko
dc.contributor.authorMaifianti, Khori Suci
dc.date.accessioned2014-12-17T07:04:29Z
dc.date.available2014-12-17T07:04:29Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71897
dc.description.abstractKanuri blang merupakan ritual dalam bidang pertanian yang dikoordinasikan oleh keujreun blang. Kanuri blang salah satu bentuk kerjasama dalam masyarakat tani selain bentuk kerja sama, kanuri blang juga merupakan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan berdo’a agar panen mendatang bisa lebih baik dari musim tanam yang lalu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses negosiasi yang terjadi pada komunikasi ritual kanuri blang masyarakat tani di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2013 sampai dengan April 2014 dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan metode etnografi komunikasi. Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, bahwa pelaksanaan kanuri blang tidak dilakukan di semua gampông yang memiliki lahan sawah tadah hujan yang berjumlah 29 gampông. Berikut pemaparan fakta yang ditemukan di lapangan yaitu (1) Terdapat dua belas gampông yang tidak melaksanakan kanuri blang, tiga gampông yang dilaksanakan hanya oleh kelompok tani, terdapat empat gampông yang melaksanakan kanuri blang secara mandiri, terdapat tiga kegiatan kanuri blang yang dilaksanakan atas kerjasama dua gampông, adapun kanuri blang yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh empat gampông hanya satu kegiatan. (2) Urutan pelaksanaan kanuri blang tidak sama antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. (3) Tahapan kanuri blang yang masih dipertahankan adalah yasinan, berdo’a dan makan bersama. Masyarakat tani harus siap terjadinya negosiasi untuk menghasilkan keselarasan ritual kanuri blang. Negosiasi ini secara otomatis dan tanpa disadari telah terjadi dalam masyarakat tani. Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya negosiasi dalam kanuri blang yaitu melemahnya dukungan pemerintah, ekonomi, dan interpretasi agama. Melemahnya dukungan pemerintah dimulai sejak pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Undang-undang ini mengupayakan adanya penyeragaman kedudukan pemerintahan desa di seluruh Indonesia. Ternyata hal ini juga berpengaruh terhadap pelaksanaan kanuri blang dimana terjadi negosiasi pada participants, act sequence dan instrumentalities. Melemahnya dukungan pemerintah ini membawa dampak pada ekonomi masyarakat tani untuk membeli kerbau dikarenakan harga kerbau mahal, sehingga terjadinya negosiasi pelaksanaan kanuri blang, yang mengubah act sequence, dan instrumentalities. Perbedaan interpretasi agama antara tokoh masyarakat di Kecamatan Samatiga mempengaruhi pelaksanaan kanuri blang. Ini mengakibatkankan terjadinya negosiasi pelaksanaan kanuri blang dalam hal setting.en
dc.language.isoid
dc.titlePerspektif Komunikasi Ritual Kanuri Blang sebagai Bentuk Kerjasama dalam Masyarakat Tani di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Provinsi Acehen
dc.subject.keywordKanuri blangen
dc.subject.keywordKomunikasi Ritualen
dc.subject.keywordNegosiasien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record