Strategi Pengembangan Perikanan Pancing Ramah Lingkungan di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat

View/ Open
Date
2014Author
Prayoga, Muhammad Yogi
Baskoro, Mulyono S.
Imron, Mohammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Nelayan pancing di Kabupaten Raja Ampat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Kesulitan tersebut disebabkan oleh tidak adanya pangkalan pendaratan ikan dan tingginya harga BBM, pengelolaan usaha masih tradisional, armada yang tidak memadai, serta ancaman Illegal Unreported Unregulated (IUU) fishing dan destruktif fishing pada sumber daya ikan. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode SWOT yang bertujuan untuk menentukan konsep strategi yang mendukung pengembangan perikanan pancing ramah lingkungan di Kabupaten Raja Ampat. Strategi yang diperoleh diantaranya optimalisasi kearifan lokal sasi, membangun fasilitas perbekalan melaut, dan penguatan armada penangkapan lokal. Selain itu, untuk mengatasi IUU fishing dan destruktif fishing perlunya tambahan armada patroli dan optimalisasi keterlibatan masyarakat dan nelayan dalam upaya konservasi. Pemkab Raja Ampat dan KKP melalui program COREMAP mengadakan pembinaan dan pelatihan secara rutin terkait mata pencaharian alternatif bagi nelayan. Line fishermans in Raja Ampat Regency have faced difficulties to develop their own marine fisheries. These difficulties is caused by unavailability of fish landing base and the high prices of fuel. The fisheries management is still traditional, insufficient fleet, and Illegal Unreported Unregulated (IUU) fishing and destructive fishing to the fish resources. The aim of this research is to determine the supporting concept and strategy to support environmentally line fishing in Raja Ampat Regency. The SWOT (Strength Weakness Opportunity Threats) concept is used to determine the environmentally line fishing. One of the obtained is optimize local wisdom “sasi”, building fish landing base and fishing supplies facility, and enpowering of local fishing fleet. On the other hand, to solve the IUU fishing and destructive fishing, the patrol fleet is added by optimize the society and fisherman involvement is held by COREMAP to fulfill the conservation effort. The government of Raja Ampat and Ministry of Fishing and Marine on COREMAP frame by conducting the daily training for local fishermans and society about alternative livelihood.
