Analisis Pendapatan dan Kelembagaan Usahatani Lahan Pantai di Desa Garongan Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo
View/ Open
Date
2014-12-15Author
Abdurrahman Adi, Nawawi
Rizal, Bahtiar
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang PDB nasional terbesar setelah sektor industri dengan nilai 14.98 persen. Akan tetapi, ancaman konversi lahan dan pola konsumsi masyarakat yang semakin meningkat memerlukan penanganan yang serius guna kelangkaan bahan pangan tidak terjadi. Pemanfaatan lahan pantai merupakan salah satu inovasi yang diprediksi mampu mengatasi permasalahan ketahanan pangan tersebut. Desa Garongan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu daerah pelopor pertanian lahan pantai di pantai selatan jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis teknik pengolahan lahan pantai untuk pertanian, (2) menganalisis pendapatan usahatani di lahan pantai, (3) menganalisis tingkat kesejahteraan petani lahan pantai di Desa Garongan, (4) menganalisis kelembagaan usahatani pada lahan pantai di Desa Garongan, dan (5) menganalisis implikasi kebijakan yang tepat untuk pengembangan dan pembangunan di sektor pertanian. Penelitian ini menggunakan data primer mengenai kegiatan usahatani yang didapat melalui wawancara kepada petani. Teknik bertani di lahan pantai identik dengan pertanian lahan sawah biasa yang membedakan hanya perawatan di lahan pantai lebih rajin. Berdasarkan analisis pendapatan, dalam kegiatan usahatani lahan pantai ini didapat nilai pendapatan sebesar Rp 7 690 000/tahun atau Rp 640 900/bulan. Nilai perbandingan pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani lahan pantai di Desa Garongan sebesar 100.65 persen yang menunjukkan petani mengalami surplus (sejahtera). Para petani lahan pantai di Desa Garongan tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo. Selain bertani, organisasi ini memiliki kegiatan lain seperti teater, bedah buku, dan melakukan orasi perjuangan. Agriculture is the biggest one of the national PDB contributor sectors after industry sectors with 14.98 percent. But, threatening land conversion and society consumption model which progressively increase need seriously handling for avoiding the scarcity of food. The utilization of sandy land is an innovation which can be predicted as a solution of the food scarcity. Garongan Village, Panjatan, Kulon Progo is one of the pioneer in coastal land development along the south coast of java. The aims of this research were consists of : (1) to analyze the tillage process of sandy land for agriculture, (2) to analyze the farmer income in coastal land, (3) to analyze the prosperity level of coastal land farmer in Garongan Village, (4) to analyze the institutional pattern of coastal land in Garongan Village and. This research used primer data about farming activity with direct interview. Agriculture technic in coastal land was similar with common land but need regularly treatment. According to the income analysis, this coastal land farm activity got income IDR 7,690,000 per year or similar with IDR 640,900 per month. Income comparison value and household expenditure of coastal land farmer in Garongan Village was 100.65 percent as indication of farmer prosperity. Coastal land farmers in Garongan Village were integrated in “Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo”. This organization not only cares of farming but also other activities such as drama theater, book review, and doing hassle oration (simulation).