Show simple item record

dc.contributor.advisorHastuti, Dwi
dc.contributor.advisorHerawati, Tin
dc.contributor.authorRahmawati, Sudi Herlin
dc.date.accessioned2014-12-15T07:31:26Z
dc.date.available2014-12-15T07:31:26Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71403
dc.description.abstractMedia sosial dan keluarga adalah lingkungan terdekat bagi remaja, yang memiliki peran penting pada pembentukan karakter remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh akses media sosial, gaya pengasuhan dan kekerasan verbal orang tua terhadap karakter siswa SMK di Bogor. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober hingga Desember 2013 di dua sekolah yaitu SMK swasta di Kota dan SMK swasta di Kabupaten Bogor. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa di SMK terpilih yang memiliki siswa terlibat kenakalan remaja seperti tawuran, penggunaan obat terlarang, dan seks bebas berdasarkan data dari Dinas Pendidikan kota Bogor. Jumlah contoh sebanyak 100 siswa terdiri atas 50 remaja laki-laki dan 50 perempuan yang duduk di kelas 1 dan 2. Teknik penarikan contoh dilakukan secara simple random sampling. Penelitian ini merupakan bagian dari studi Hastuti et al. (2013). Penelitian menunjukkan bahwa intensitas remaja dalam mengakses media sosial cukup tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya remaja yang mengakses media sosial setiap hari dan menuliskan aktifitasnya setiap saat pada media sosial, serta tetap membuka situs media sosial walaupun sedang mencari tugas sekolah. Intesitas remaja juga terlihat dari lamanya remaja dalam mengakses media sosial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa remaja perempuan lebih sering mengakses media sosial dibandingkan laki-laki. Remaja contoh juga banyak yang membuka situs facebook, games-online, dan youtube yang bermuatan pornografi dan bahasa tidak sopan. Terdapat perbedaaan nyata akses remaja pada muatan pornografi, dimana remaja laki-laki lebih sering mengakses muatan pornografi dibandingkan remaja perempuan. Pengasuhan otoritatif paling banyak diterapkan orang tua kepada remaja contoh. Di sisi lain orang tua membedakan gaya pengasuhan kepada remaja lakilaki dan perempuan. Remaja laki-laki mendapatkan pengasuhan lebih permisif dibandingkan perempuan dan remaja perempuan mendapatkan pengasuhan yang lebih otoriter dibandingkan laki-laki. Terdapat perbedaan nyata gaya pengasuhan permisif dan otoritatif orang tua pada remaja. Orang tua juga melakukan kekerasan verbal kepada remaja contoh. Terdapat perbedaan nyata kekerasan verbal orang tua kepada remaja laki-laki dan perempuan. Ayah cenderung lebih sering melakukan kekerasan verbal kepada remaja perempuan dibandingkan lakilaki, namun ibu tidak membedakan kekerasan verbal kepada remaja laki-laki dan perempuan. Karakter tanggungjawab remaja contoh cenderung masih rendah, sebagian besar remaja tetap mengakses media sosial, melakukan aktifitas like status teman atau menulis status pribadi pada akun media sosial pada saat guru sedang mengajar. Remaja juga masih terlambat datang ke sekolah, mencoret-coret tempat umum atau menyalin tugas sekolah dari teman. Karakter hormat dan santun remaja contoh juga rendah, hal ini terlihat dari remaja yang tetap mengaktifkan media sosial ketika belajar walaupun orang tua dan guru meminta untuk mematikannya, meniru pemakaian bahasa tidak sopan dari media sosial kepada orang tua dan guru serta tidak menghiraukan orang tua dan guru yang sedang berbicara karena sedang mengakses media sosial. Remaja contoh juga terbiasa berkata dengan nada keras pada orang lain, memalsukan tandatangan orang tua pada kertas nilai ulangan yang jelek serta tidak memperhatikan guru dikelas. Hasil analisis menemukan bahwa terdapat hubungan antara intensitas dan muatan pornografi serta bahasa tidak sopan dengan karakter. Semakin tinggi intesitas remaja pada media sosial dan semakin sering remaja mengakses muatan pornografi dan bahasa tidak sopan maka karakter tanggungjawab, hormat dan santun remaja semakin rendah. Analisis regresi (R2=0.253) menunjukkan bahwa jenis kelamin, muatan media sosial yang diakses remaja dan pengasuhan permisif ibu menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap karakter remaja. Remaja perempuan memiliki karakter yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Semakin sering remaja mengakses media sosial dengan muatan pornografi dan bahasa tidak sopan didalamnya, serta orang tua terutama ibu mengasuh remaja dengan gaya permisif, maka karakter remaja semakin rendah.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFamily and child develoment^xViolenceen
dc.subject.ddc2013en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePengaruh Akses Media Sosial, Gaya Pengasuhan dan Kekerasan Verbal Orang Tua Terhadap Karakter Siswa SMK di Bogoren
dc.subject.keywordbahasa tidak sopanen
dc.subject.keywordkarakteren
dc.subject.keywordmedia sosialen
dc.subject.keywordpornografien
dc.subject.keywordremajaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record