Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorDjokosetiyanto, Daniel
dc.contributor.authorPardiansyah, Dedi
dc.date.accessioned2014-12-12T02:04:31Z
dc.date.available2014-12-12T02:04:31Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71303
dc.description.abstractIntensifikasi budidaya ikan lele membawa implikasi penggunaan pakan buatan kaya protein yang semakin banyak untuk mendukung pertumbuhan ikan yang semakin besar. Limbah yang dihasilkan oleh sistem budidaya tersebut juga akan semakin tinggi. Proses konversi senyawaan nitrogen yang berlangsung lebih cepat adalah proses heterotrofik, bakteri heterotroph dapat mengubah senyawaan amoniak menjadi biomassa bakteri sebagai sumber protein dengan penambahan karbon organik.pemanfaatan limbah lele dengan sistem intensif melalui teknologi bioflok dapat dilakuakan dengan budidaya cacing sutra. Cacing sutra merupakan salah satu jenis pakan alami ikan budidaya yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi (52-57 % protein). Saat ini pemenuhan kebutuhan cacing sutra hanya mengandalkan dari hasil tangkapan alam, dimana hasil tangkapan ini belum mencukupi kebutuhan dari permintaan. Hasil tangkapan alam tidak memiliki jaminan kualitas, karena cacing sutra dapat menjadi pembawa agen penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada benih ikan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan, yaitu A = pemberian limbah lele system intensif, B = pemberian limbah lele sistem bioflok, C = penambahan bahan organik berupa fermentasi kotoran ayam diawal serta D = penambahan bahan organik berupa fermentasi kotoran ayam diawal dan penambahan kotoran ayam fermentasi 5 hari sekali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil budidaya cacing sutra dengan memanfaatkan limbah budidaya lele sistem bioflok. Wadah pemeliharaan berupa bak plastik berukuran 1 x 0,5 x 0,15 m3, dengan padat tebar2 mg/cm2. Substrat yang digunakan berasal dari lumpur kolam, air dari media budidaya ikan dialirkan ke wadah pemeliharaan cacing sutra (Tubificidae) menggunakan sistem resirkulasi dengan debit air 0,05 ml detik-1. Parameter yang diamati adalah TOM dan rasio C/N pada sedimen serta kualitas air terutama TSS dan VSS pada air. Hasil menunjukkan bahwa nilai TOM pada sedimen meningkat akibat penambahan bahan organik yang berasal dari limbah lele, dan rasio C/N terendah pada perlakuan pemanfaatan limbah lele sistem bioflok dengan nilai rasio C/N 6-9. Demikian pula pemanfaatan nilai TSS dan VSS oleh cacing sutra terbesar yaitu pada perlakuan pemanfaatan limbah lele sistem bioflok dengan pemanfaatan sebesar 23-28 % untuk nilai TSS dan 20-23% pada VSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi bobot biomassa tertinggi pada perlakuan pemanfaatan limbah lele sistem bioflok untuk lama pemeliharaan 60 hari dengan pertumbuhan berat sebesar 2.0 kg m-2 dan penambahan jumlah individu untuk lama pemeliharaan 70 hari dengan penambahan jumlah individu sebesar 601.630 ribu m-2.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAquaculture Scienceen
dc.subject.ddcEarthwormsen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias sp) Sistem Bioflok Untuk Budidaya Cacing Sutra (Tubificidae)en
dc.subject.keywordBiofloken
dc.subject.keywordcacing sutraen
dc.subject.keywordiken leleen
dc.subject.keywordlimbah leleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record