Show simple item record

dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.authorIlyas, Anita Prihatini
dc.date.accessioned2014-12-11T07:07:16Z
dc.date.available2014-12-11T07:07:16Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71286
dc.description.abstractLemna merupakan suatu makrofit yang hidup terapung di air, terdapat di seluruh dunia dan banyak ditemukan di air tawar yang kaya nutrien. Lemna adalah tumbuhan yang lebih dikenal sebagai gulma di perairan yang cenderung sulit untuk dikendalikan. Terlebih lagi tumbuhan ini memiliki produktivitas yang tinggi. Hal ini tentu saja akan mengurangi nilai estetika dari suatu perairan terlebih perairan yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Di samping dampak negatifnya, tumbuhan ini memiliki beberapa manfaat penting di bidang perikanan. Tumbuhan dari famili Lemnaceae ini dapat memperbaiki kualitas air. Umumnya, pengetahuan tentang lemna hanya sebatas sebagai fitoremediator yaitu salah satu filter biologi yang memiliki kemampuan sebagai pengolah limbah yang mampu mengasimilasi senyawa organik dan anorganik yang terdapat dalam limbah. Lemna juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi ikan. Jenis-jenis lemna memiliki kandungan protein tinggi mencapai 10 – 43 % dalam berat kering. Dalam kondisi optimal jenis tumbuhan ini dapat menggandakan biomassanya hanya dalam waktu dua hari. Pemanfaatan lemna sangat sesuai dengan konsep yang diusung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu konsep Blue Economy yang memuat agenda zero waste atau tidak adanya limbah yang terbuang dari produk kelautan dan perikanan. Penerapan konsep Blue Economy pada pembangunan kelautan dan perikanan diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien, tanpa limbah, namun dapat melipatgandakan manfaat ekonomi, membuka lapangan kerja lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan sekaligus melindungi lingkungan dari kerusakan. Selain itu, untuk menjaga lingkungan perairan dari pencemaran oleh limbah, langkah yang dapat diambil yaitu dengan menghemat air. Alternatif yang dapat diambil untuk menghemat air adalah dengan melakukan pemanfaatan air kembali (resirkulasi). Sistem ini memanfaatkan ulang air yang sudah digunakan dengan meresirkulasinya melewati sebuah filter, sehingga sistem ini bersifat hemat air. Jenis lemna yang digunakan dalam penelitian ini adalah L. perpusilla. Lemna sebagai pakan alternatif dapat diberikan dalam bentuk segar maupun diformulasikan dalam bentuk pelet. Akan tetapi tidak semua jenis ikan mampu mengkonsumsi lemna dalam bentuk segar. Ikan yang diduga mampu mengkonsumsi tumbuhan tersebut adalah dari golongan herbivora dan omnivora. Oleh karena itu perlu untuk menentukan jenis ikan yang dapat memanfaatkan L. perpusilla sebagai pakannya serta menganalisis besarnya kemampuan ikan dalam memanfaatkan tumbuhan tersebut. Penelitian tahap satu dilaksanakan selama lima hari pada 17-21 November 2013 sedangkan penelitian tahap dua dilaksanakan selama 50 hari pada bulan Desember 2013 - Januari 2014 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Limnologi, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Penelitian tahap dua dilakukan hanya untuk menguji ikan yang dapat memanfaatkan lemna sebagai pakan. Rancangan penelitian tahap dua menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini berupa pemberian dosis pakan yang berbeda yang terdiri dari perlakuan pakan berupa 100% L. perpusilla + 0% pelet, 50% L. perpusilla + 50% pelet, 25% L. perpusilla + 75% pelet, dan 0% L. perpusilla + 100% pelet. Wadah yang digunakan pada penelitian berupa kolam semen sebanyak empat buah. Setiap kolam dipasang waring sebanyak tiga buah dengan ukuran yang sama dengan tahap satu yaitu masing-masing waring sebesar 0.7x0.7x1 m3. Kolam diisi air dengan ketinggian 0.8 m. Untuk mensuplai oksigen dan mengalirkan air dalam media pemeliharaan ikan digunakan perangkat sistem aliran air menggunakan pipa PVC yang dibantu oleh mesin pompa air. Semua sistem ini diuji terlebih dahulu untuk memastikan berfungsinya alat secara normal. Ikan uji yang digunakan pada penelitian tahap satu adalah ikan gurame dan ikan nila dengan bobot biomassa masing-masing 45.47±0.85 g dan 45.33± 1.54 g. Pada penelitian tahap dua dipilih ikan nila (O. niloticus) sebagai ikan uji dengan bobot rata-rata 20±0.01 g dengan padat tebar masing-masing sebanyak 20 ekor m-3. Penelitian tahap satu menggunakan pakan berupa L. perpusilla segar sebanyak 5% dari bobot biomassa dengan frekuensi pemberian sebanyak dua kali sehari. Sedangkan penelitian tahap dua menggunakan kombinasi pakan berupa L. perpusilla segar dan pelet komersil dengan kandungan protein sebesar 31% sebanyak 3% dari bobot biomassa. Pakan segar diberikan pada ikan secara adlibitum atau pakan selalu tersedia di air. Sedangkan pelet diberikan sebanyak dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Untuk menganalisis kemampuan ikan dalam memanfaatkan L. perpusilla sebagai pakan kombinasi, dilakukan evaluasi terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, sintasan, rasio konversi pakan, retensi protein, retensi lemak, dan retensi fosfor. Untuk menganalisis tingkat stres ikan terkait pemberian pakan dari jenis tumbuhan serta pengaruh lingkungan dalam sistem resirkulasi, maka dilakukan evaluasi terhadap gambaran darah dan pengukuran kualitas air yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, TAN, nitrit dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila (O. niloticus) merupakan ikan yang mampu memanfaatkan L. perpusilla sebagai pakannya. Pemberian sebanyak 100% L. perpusilla memang tidak dapat menggantikan pelet secara keseluruhan. Akan tetapi pemberiannya sebagai pakan sebanyak 25% yang dikombinasikan dengan pelet 75% tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, sintasan, rasio konversi pakan, dan retensi protein. Secara keseluruhan jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin, dan hematokrit mengalami penurunan. Akan tetapi masih dalam batas yang sesuai. Parameter fisika kualitas air yang diamati berada pada kisaran yang layak untuk kehidupan ikan. Sedangkan parameter kimia, meskipun fluktuatif, akan tetapi kisaran parameter tersebut juga masih dalam angka yang layak.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAquaculture scienceen
dc.subject.ddcFish feedingen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleEvaluasi Pemanfaatan Fitoremediator Lemna perpusilla sebagai Pakan Kombinasi dalam Pemberian Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Resirkulasien
dc.subject.keywordL. perpusillaen
dc.subject.keywordlimbahen
dc.subject.keywordpakanen
dc.subject.keywordO. niloticusen
dc.subject.keywordsistem resirkulasien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record